BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Polemik seputar aksi bejat oknum anggota Wilayatul Hisbah (WH) Kota Langsa, yang memperkosa seorang wanita, terus bergulir. Seorang aktivis Aceh, TAF Haikal meminta pemerintah Aceh membubarkan Polisi Syariah.
“Sebaiknya WH dibubarkan saja, dan dibentuk unit khusus di kepolisian Aceh yang menangani masalah syariat. Seleksi calon polisi itu melibatkan ulama dan pimpinan pesantren,” kata Haikal kepada acehkita.com, Senin (18/1).
Menurut Haikal, selama ini Polisi Syariat juga tidak memiliki kewenangan untuk menahan para pelaku pelangar syariat. Dengan adanya unit khusus di kepolisian yang menangani masalah syariat islam itu, diharapkan lebih menguatkan penegakan syariat Islam di Aceh.
“Kekhususan Aceh dalam mengatur daerahnya sendiri, dapat dimanfaatkan untuk membentuk unit khusus syariat di kepolisian Aceh. WH yang sudah jadi PNS, dimutasikan saja ke Satpol PP atau Dinas Sosial” sebutnya.
Dia juga menyarankan, dalam pembentukan unit khusus di kepolisian, perlu mempertimbangkan latar belakang calon polisi khusus tersebut, dengan memprioritaskan lulusan pasantren. Haikal mengatakan, selama ini model penegakan syariat Islam di Aceh mengedepankan sanksi hukum dari pada sosialisasinya.
Dia berharap dengan dibubarkannya WH dan dibentuknya unit khusus tersebut, dapat memperbaiki pola penegakan syariat Islam di Aceh. “Seharusnya yang lebih terpenting adalah kampanye dan pendidikan kepada masyarakat terhadap aturan syariat Islam,” kata dia.
Sebelumnya ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Muslim Ibrahim meminta pemerintah Aceh mengevaluasi Wilayatul Hisbah. Dia juga meminta para oknum polisi syariah yang memperkosa tersebut di hukum seberat-beratnya.
“Jika cambuk, ya mereka harus dicambuk juga. Kalau orang lain 7 kali, mereka harus dua kali lipat.” Kata Muslim, seperti ditulis acehkita.com, Kamis, (14/1).[]