BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Rangkaian peringatan Hari Anak Nasional (HAN), Pemerintah Aceh mengkampanyekan hak anak di Aceh. Kampanye dilakukan melalui sosialisasi Undang Undang Nomor 23 tahun tentang Perlindungan Anak dan Qanun nomor 11 tahun 2008 tentang Perlindungan Anak.
Sosialisasi tersebut dilakukan oleh Badan Perempuan dan Perlindungan Anak, Provinsi Aceh yang didukung oleh Save the Children. Sosialisasi awal dilakukan kepada para pejabat SKPA (Satuan Kepala Pemerintah Aceh) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Hermes Palace, Banda Aceh, Rabu (29/07).
Kepala Badan Perempuan dan Perlindungan Anak, Raihan Putri mengatakan tujuan dari pelaksanaan sosialiasi ini agar dapat meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai hak-hak anak dan penyebaran informasi tentang perlunya perlindungan anak. “Juga perlunya tanggungjawab pemerintah mengenai perlindungan anak di Aceh.”
Asisten I Gubernur Aceh, Bachtiar mengatakan banyak sekali persoalan yang mendasar dalam hal perlindungan anak. Qanun nomor 11 tahun 2008 tentang Perlindungan Anak merupakan bentuk perhatian pemerintah Aceh untuk menghargai hak anak sebagai hak asasi manusia.
Ibrahim Saleh dari DPR Aceh dan Saifuddin Bantasyam, akademisi Universitas Syiah Kuala yang menjadi narasumber dalam acara tersebut, sepakat bahwa hak Anak di Aceh perlu disosialisasi dan dikampanyekan beserta dengan segala peraturan menyengkut anak.
Menurut Saifuddin, pemerintah punya kewajiban dan tanggungjawab untuk menghormati dan menjamin hak asasi setiap anak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran anak dan kondisi fisik dan atau mental. []