Friday, April 26, 2024
spot_img

Pemerintah Aceh Bantah Data BI

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Pemerintah Aceh menampik data Bank Indonesia cabang Banda Aceh, yang menyebut Aceh menduduki peringkat enam termiskin di Indonesia.

Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar mengatakan, data itu tidak valid dan tak sesuai realita. “Itu tidak sesuai realita. Kalau dilihat sebenarnya, angka kemiskinan di Aceh tidak seperti itu,” kata Nazar, saat ditanya wartawan usai menghadiri Pertemuan Tahunan Perbankan 2010 di Banda Aceh, Kamis (28/1) malam.

Menurutnya, data Bank Indonesia yang dikutip dari rekapitulasi tahunan Badan Pusat Statistik, diambil berdasarkan indikator jumlah penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT).

“Jadi, saat itu banyak orang Aceh mengaku miskin agar terdata untuk mendapatkan BLT. Yang mampu, mengaku tidak mampu agar bisa terima bantuan,” jelas dia.

Pemerintah Aceh, kata dia, akan berupaya menekan angka kemiskinan dengan membangun infrastruktur penunjang ekonomi, peningkatan mutu pendidikan, dan menciptakan lapangan kerja, dengan memberdayakan Usaha Kecil Menengah.

Meski begitu, pihaknya tak mengalokasikan dana khusus pengentasan kemiskinan di APBA 2010. Nazar beralasan, pengentasan kemiskinan tanggungjawab semua Dinas di jajarannya.

“Jadi dananya sudah dianggarkan ke dalam anggaran dinas, peruntukannya nanti juga untuk itu,” katanya.

Berapa jumlah keseluruhannya? Nazar tak mampu menyebut jumlah nominalnya. “Itu akan dialokasi pada dinas-dinas. Pokoknya untuk pengentasan kemiskinan kita utamakan lebih banyak.”

Sebelumnya, dalam memberdayakan UKM, ia meminta perbankan di Aceh tak takut mengucurkan kredit. “Selama ini, sektor agrobisnis, UMKM, perikanan, pertanian sudah tumbuh di Aceh. Banyak warga yang sudah memulainya.”

Tapi, kata Nazar, banyak di antara mereka sulit mengembangkan usahanya karena kekurangan modal. Ia sendiri mengaku sudah menerima ribuan proposal permohonan modal dari warga dan meminta perbankan memanfaatkan peluang ini.

Ia menyiasati perbankan membina tiap UKM yang menerima kredit, untuk memperkecil risiko kredit macet. Pembinaan dilakukan dengan melibatkan tenaga khusus, berkompeten. “Dengan begini kedua pihak menguntungkan,” kata dia.

Pemimpin Bank Indonesia Banda Aceh Mahdi Muhammad mengatakan, pihaknya terus mengintermediasi perbankan untuk memperbanyak penyaluran kredit produktif.

Pihaknya bekerjama dengan Pemerintah Aceh melanjtkan program dan meningkatkan kapasitas Konsultan Keuangan dan Mitra Bank (KKBM), yang menjadi penghubung antara perbankan dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Selama 2009, kata Mahdi, ada 60 KKMB aktif menfasilitasi 966 UKM untuk mendapatkan kredit dari perbankan mencapai Rp17 milyar.
Bank Indonesia mencatat, angka ini meningkat 100 persen dibanding pada 2008 yang hanya tersalur Rp8,9 milyar.

Menurutnya, penyaluran kredit perbankan untuk modal usaha kini tumbuh sebesar 37,16 persen. Sementara penyaluran kredit untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Aceh, per November 2009 meningkat signifikan mencapai Rp7,86 trilyun dibanding 2008 yang hanya 6,08 trilyun. Atau tumbuh 29 persen. []

Previous article
Next article
Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU