JANTHO | ACEHKITA.COM — Kapolres Aceh Besar AKBP Teguh SR mengatakan, pelaku yang membobol gudang Kejaksaan Negeri Jantho paham benar dengan tempat kejadian perkara (TKP). Hal itu dibuktikan dengan tidak ada tempat lain yang rusak, kecuali di gudang penyimpanan sabu-sabu.
“Saya tidak mengatakan ini melibatkan orang dalam, tapi dari caranya pelaku paham benar TKP. Padahal ada dua gudang dua gudang dan banyak loker di situ, tapi pelaku langsung menuju ruang dan merusak loker tempat penyimpanan sabu,” kata Teguh, Senin (28/9), di ruang kerjanya.
Menurutnya, pencurian tersebut bukanlah pencurian biasa. Karena pelaku hanya mengambil barang bukti sabu, sementara barang lain yang ada diruangan tersebut tidak diambil. Teguh menjelaskan, jika pada kasus pencurian biasa, biasanya pelaku mengambil barang yang mudah dijual.
”Memang ini pencurian dengan pemberatan tapi yang menjadi objek pencurian tidak biasa karena barang yang diambil hanya shabu saja,” terangnya.
Teguh menyebutkan, saat ini pihaknya terus melakukan pengembangan terkait kasus itu. Meski baru memeriksa dua saksi kata Dia namun tidak menutup kemungkinan pihaknya akan memeriksa saksi lainnya. Namun Teguh enggan menyebutkan saksi yang akan diperiksa berikutnya.
“Baru dua saksi yang telah diperiksa dan ada kemungkinan bertambah. Untuk sementara ini tidak bisa saya sebutkan karena ini menyangkut institusi lain. jadi ada mekanisme yang harus ditempuh,” papar Teguh.
Teguh mengatakan telah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus tersebut. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Kejari Jantho dan Kejaksaan negeri juga mendukung upaya pengungkapan kasus itu.
“Kami juga akan mengirim surat izin untuk memeriksa oknum dari institusi terkait hanya butuh mekanisme. Sudah siap tapi belum saya kirim ke Jakarta,” ujar Teguh tanpa merinci lebih jelas. []