BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Pemberitaan media sangat mempengaruhi iklim investasi di suatu daerah. Umumnya, para investor luar menggantungkan informasi potensi daerah dari berita di media massa.
Hal itu dikatakan Kepala Unit Edukasi Devisi Pemasaran Bursa Efek Idonesia, Dedy Priadi, dalam workshop wartawan ‘Update Pasar Modal Indonesia 2010’ di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Rabu (24/2).
“Makanya kawan-kawan wartawan jangan terus menerus memberitakan yang keras-keras yang banyak sisi negatifnya, tapi juga harus banyak yang positifnya,” kata dia.
Berita berbau positif, lanjut Dedy, bisa mempengaruhi kepercayaan investor untuk menanam modal di suatu daerah.
Kearifan lokal seperti penerapan Syariat Islam tak selamanya menghambat investasi. Karena, jika dilihat dari sisi positif, juga menjadi potensi bisnis menjanjikan.
Misalnya, kata dia, kaum perempuan yang diharuskan berjilbab justru memberi peluang investasi bisnis jilbab yang besar di sini. “Jadi tergantung cara lihatnya,” kata dia.
Perkembangan ekonomi di suatu daerah, juga mempengaruhi harga harga produk di pasar modal.
Menurut Dedy, potensi investasi di Aceh sangat besar, khususnya di bidang industri kecil dan menengah. Ekonomi di provinsi ini juga mulai tumbuh dan menjadi salah satu indikator terhadap perkembangan perekomian makro Indonesia, kata dia.
Di sisi lain, Dedy menyebutkan untuk menggeluti investasi melalui pembelian saham tak memerlukan biaya besar tapi untungnya menjanjikan. Hanya saja menguasai dulu cara transaksinya berikut risikonya.
Di Aceh, kata dia, warga yang mulai bisnis di pasar bursa kian banyak setelah pojok BEI dibuka di Fakultas Ekonomi, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. “Saya lihat sudah sangat banyak. Termasuk mahasiswa yang ingin mempraktikkan langsung.”
Workshop ini yang diselenggarakan BEI ini untuk memahamkan para jurnalis terkait bisnis di pasar modal.
Pihak BEI berharap dengan workshop ini masyarakat makin tahu, dan akan bertambah perusahaan di Aceh yang go publik.[]