BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin kembali disorot, terutama soal pelayanan bagi pasien pemegang kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat. Disebut-sebut, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, melalui Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan mengingatkan manajemen rumah sakit terbesar di Aceh ini untuk tidak main-main dalam melayani pasien Jamkemas.
Permintaan bernomor JP. 01.01.2.1481.2009, tertanggal 11 September itu, dilayangkan Depkes R I, terkait laporan Ketua lembaga Advokasi Nelayan Aceh (Labna), perihal layanan Jamkesmas di RSUZA. Dalam surat bernomor 18/kes/labna/VI/09, Labna menilai layanan RSUZA terhadap pasien Jaskesmas sangat buruk, sehingga meminta menteri, untuk meninjau pelaksanaannya.
Surat yang ditandatangani Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan A Chalik Masulili itu, Depkes meminta manajemen RSUZA tidak mengutip biaya untuk obat-obatan dan alat medis habis pakai, sesuai Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas tahun 2008 dan 2009.
Ketua Labna Zainuddin Salam mengatakan, laporan pihaknya semata-mata karena keinginan agar manajemen RSUZA lebih profesional dalam melayani peserta Jamkesmas.
“Peserta Jamkesmas ini kan orang miskin, jadi ironis sekali jika mereka masih harus dipersulit birokrasi. Sampai kapan mereka harus diperlakukan demikian,” kata Zainuddin Salam, Minggu (4/10). []