ACEH SINGKIL | ACEHKITA.COM — Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (KP2TSP) di Aceh Singkil dinilai belum maksimal memberikan pelayanan perizinan kepada masyarakat. Hal ini ditegaskan oleh Asisstent Project Manager KP2TSP Program Kinerja USAID Aceh Singkil, Rustam Effendi, Kamis (22/3) di kantornya.
“Hingga kini, komitment KP2TSP untuk memberikan pelayanan yang cepat, murah transparan, belum sepenuhnya diwujudkan,” kata Rustam.
Hasil survei Bitra Indonesia bekerjasama Kinerja USAID, menemukan dari 14 unsur Pelayanan Publik KP2TSP yang disurvei dari 150 responden di 9 kecamatan, masih ada 4 unsur yang memiliki nilai IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) terendah dalam kategori kurang maksimal.
“Keempat indikator itu adalah kepastian jadwal pelayanan (skor 65,67 persen), kepastian biaya pelayanan (65.83 persen), kecepatan pelayanan (74 persen), dan kedisiplinan petugas pelayanan dengan nilai (74,83 persen),” ujar Rustam Effendi. Idealnya nilai dari masing-masing kategori indikator adalah 100 persen.
“Hasil survei ini cukup mengejutkan, mengingat KP2TSP ini sudah 4 tahun beroperasi di Aceh Singkil,” tambahnya.
Menurut Rustam, pemerintah daerah, dalam hal ini KP2TSP harus memberikan pelayanan yang maksimal agar pundi-pundi Pemkab (PAD) Aceh Singkil bisa makin gemuk. Bitra sendiri memiliki komitmen untuk terus memberikan bantuan teknis untuk mendorong KP2TSP memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Sebagai informasi KP2TSP Aceh Singkil diresmikan pada 21 Maret 2008 oleh Bupati, H. Makmursyah Putra. Kantor yang terletak di jalan Merdeka Aceh Singkil, saat ini melayani 45 jenis perizinan dan 8 jenis non perijinan. []