BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Partai Aceh mendeklarasikan bakal calon gubernur dan bupati/walikota yang akan mengikuti pemilihan kepala daerah di Aceh.
Deklarasi calon kepala daerah dari Partai Aceh berlangsung di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Sabtu (13/8/2016). Seribuan lebih massa pendukung partai bentukan pentolan Gerakan Aceh Merdeka itu tumpah ruah ke ibukota Provinsi Aceh.
Deklarasi kandidat dari Partai Aceh ini juga dihadiri oleh elite partai pendukung, seperti Sohibul Iman (Partai Keadilan Sejahtera), Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Bulan Bintang, dan Partai Amanat Nasional.
Sejumlah tokoh dan ulama juga terlihat di dalam barisan ini, seperti Malik Mahmud (yang menjabat sebagai Wali Nanggroe), Teungku Usman Kuta Krueng, Teungku Bulqaini, mantan Kapolda Iskandar Hasan, dan sejumlah lainnya.
Partai Aceh mengusung Muzakir Manaf dan TA Khalid sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. Selain itu, partai pemenang pemilu ini juga mengusung dan calon bupati/walikota di 20 kabupaten/kota yang akan menggelar pemilihan kepala daerah serentak pada 15 Februari 2017 mendatang.
Dalam orasi politiknya, Muzakir Manaf, bakal calon gubernur yang juga ketua umum Partai Aceh, sempat menyinggung sejumlah kader yang memilih hengkang dari Partai Aceh.
“Kalau ada yang keluar dari Partai Aceh, itu mereka yang ambisi kekuasaan,” kata Muzakir Manaf di depan pendukungnya.
Ia juga menyinggung soal 10 tahun kepemimpinan sebelumnya, yang dipegang oleh Irwandi Yusuf dan Zaini Abdullah. Sekedar catatan, Zaini Abdullah saat ini memimpin pemerintah Aceh bersama Muzakir Manaf. Menurut Muzakir, selama 10 tahun kepemimpinan Irwandi dan Zaini Abdullah itu Aceh tidak berkembang.
“Zaini Abdullah saat ini sudah mengambil jalan sendiri, meninggalkan Partai Aceh yang telah membesarkannya dan mengantarnya ke kursi gubernur,” ujar pria yang akrab disapa Mualem itu.
Zaini Abdullah akan kembali maju merebut kursi gubernur untuk periode kedua melalui jalur independen, sebuah jalur yang dulu bersama Partai Aceh mati-matian ditentangnya. Pilkada 2017 ini menjadi menarik karena akan head-to-head para elite Partai Aceh.
Partai Aceh menguasai 29 kursi di Parlemen Aceh. Tanpa berkoalisi pun, partai ini bisa mengajukan calon sendiri untuk gubernur dan wakil gubernur. []