BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Buruknya cuaca khususnya di perairan membuat para nelayan memilih tak melaut. Kondisi ini sudah berlangsung sepekan, menyusul tingginya gelombang di laut.
Panglima Laot Aceh Teuku Bustamam mengatakan, kondisi ini terjadi hampir di seluruh Aceh. Pihaknya sudah mengimbau agar nelayan menunda melaut, menunggu cuaca normal. “Sudah seminggu begini,” katanya saat dihubungi acehkita.com, Rabu (9/6).
Pun demikian, ada juga nelayan yang nekat berlayar. “Itu tidak kita heran, mereka umumnya terdesak ekonomi, makanya kita doakan saja tidak apa,” ujar Busmatam.
Terhentinya aktivitas nelayan akibat cuaca buruk kontras terlihat di Lampulo, Banda Aceh. Pantauan situs ini, puluhan sejumlah boat milik nelayan disandar di lokasi dermaga perikanan itu.
Nurdin (38) seorang nelayan mengatakan, “Sudah satu jumat begini, ngak ada aktivitas.”
Menurutnya, tinggi ombak di laut di atas rata-rata dan sangat berbahaya. Kondisi itu, kata dia, juga bisa membuat tangkapan minim, karena ikan akan sulit didapat.
Akibatnya, banyak nelayan yang menganggur dalam sepakan ini. Untuk menutupi kebutuhan keluarga, sebagian diantara mereka terpaksa berhutang karena takada pemasukan, kata Nurdin.
Terhentinya aktivitas nelayan juga berdampak pada naiknya harga ikan. Seorang pedagang ikan di Lampulo bertutur kalau harga ikan sekarang naik hingga dua kali lipat dari biasanya.
Ia mencontoh satu keranjang ikan tongkol yang biasa Rp200 ribu, menjadi Rp400 ribu. “Dari 200 ribu, jadi Rp400 ribu.”[]