Wednesday, April 24, 2024
spot_img

Myanmar Bersedia Terima Rohingya

JAKARTA – Pemerintah Myanmar akhirnya bersedia menerima kembali etnis Rohingya yang terdampar di Sabang dan Idi Rayeuek (Aceh Timur) sejak Januari lalu. Namun, penerimaan kembali itu dengan syarat etnis Muslim Rohingya bisa membuktikan tempat tinggalnya.

“Pada dasarnya, mereka (otoritas Myanmar) mau menerima kembali etnis Rohinga, selama mereka bisa membuktikan bahwa mereka warga Mynmar,” kata Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal mengutip Perdana Menteri Myanmar Thein Shien saat lawatannya ke Jakarta pekan lalu, seperti dilaporkan Xinhua.

Kendati pemerintah Myanmar mau menerima kembali, sejumlah etnis Rohingya menolak untuk dipulangkan. “Saya tidak ingin kembali ke Myanmar. Takut, karena militer akan membunuh saya,” kata Muhammad Hazzan, 22 tahun, yang terdampar di Sabang. “Saya berharap agar pemerintah Indonesia mau mengirim saya ke Italia.”

Sebanyak 193 manusia perahu beretnis Muslim Rohingya pada 7 Januari lalu terdampar di Sabang setelah sebelumnya ditolak otoritas Thailand. Di negeri Gajah Putih itu, mereka ditangkap dan dianiaya oleh Angkatan Laut sebelum akhirnya dilarung di lautan lepas dengan boat tanpa mesin, makanan, dan minuman.

Saat satu tim Departemen Luar Negeri Indonesia dan International Organization for Migration (IOM) sedang memverifikasi etnis Rohingya di Sabang, satu perahu kayu tanpa mesin yang penuh manusia kembali ditemukan sebuah kapal nelayan di perairan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Mereka berjumlah 198 orang. Nasib mereka tak jauh beda dengan kelompok manusia perahu di Sabang. Ketika ditemukan, kondisi mereka sangat memprihatinkan.

Sejauh ini, penyelidikan terhadap etnis Rohingya terdampar di Aceh mengindikasikan hanya ada satu yang bisa menunjuk bukti bahwa dia warga Myanmar. “Selebihnya mereka berasal dari Bangladesh dan negara lain,” ujar Dino.

Etnis Rohingya memang tak hanya tinggal di selatan Myanmar. Di Bangladesh, lebih 200.000 jiwa etnis Rohingya, 28.000 di antara mereka tinggal di kamp-kamp pengungsian yang sempit.

Lebih dari 13.600 jiwa terdaftar sebagai pengungsi di kantor UNHCR Malaysia. Bahkan di negeri itu ada ribuan Rohingya yang belum terdata. Sedikitnya ada 3.000 jiwa di Thailand. Di India, jumlah mereka tidak diketahui pasti.

Etnis Rohingnya mengalami penganiayaan karena mereka umat Islam yang tinggal di negara mayoritas Budha. etnis Rohingya mengungsi ke luar negeri dalam beberapa dekade. Hampir dua juta jiwa telah membuat perkampungan baru mulai dari Arab Saudi hingga ke Malaysia, tempat mereka bekerja secara ilegal.

Sekitar setengah juta etnis Rohingya melarikan diri dari Myanmar sejak militer mengambil tindakan keras terhadap mereka pada 1978 dan 1991, kebanyakan dari mereka pindah ke Bangladesh. Banyak juga yang tinggal di pengasingan di Pakistan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Thailand, dan Malaysia.

Sejak 2006, Bangladesh mempersulit etnis Rohingya memperoleh paspor, jadi mereka mulai perjalanan berbahaya dengan boat kayu ke Thailand dan kemudian menyeberang ke Malaysia untuk bekerja. [Xinhua/AP/themalaysianisider.com/Radzie]

Foto: Jun/ACEHKINI

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU