MUMBAI | ACEHKITA.COM – Para ahli nujum India memprediksikan, kekerasan dan kekacauan akan melanda seluruh dunia karena kepercayaan tahayul mereka sebagai akibat dari gerhana matahari total yang akan terjadi Rabu besok.
Tapi para astronom, ilmuan dan kaum sekuler berusaha mengecilkan klaim jahat itu karena mengaitkan peristiwa alam spektalar, saat bulan berada antara bumi dan matahari sehingga menghalangi sinar matahari, dengan kondisi dunia.
Dalam mitos Hindu, dua setan – Rahu dan Ketu — diyakini “menelan” matahari selama terjadinya gerhana. Wanita-wanita hamil disarankan tetap berada dalam rumah selama gerhana berlangsung untuk menghindari bayi mereka terlahir tak cacat. Doa-doa, puasa dan mandi ritual dianjur untuk dilakukan di sungai-sungai suci.
“Saya disuruh tidur telentang di atas ranjang dengan mata tetap terbuka sambil mengucapkan doa dan kutipan ayat-ayat suci agama Hindu selama gerhana,” kata Sonya Chadha.
Perempuan yang bekerja sebagai akuntan di New Delhi itu sengaja mengambil cuti, besok. ??”Bila ada cahaya matahari yang mengenai saya, maka bisa menyakiti anak saya,” kata Sonya, yang kini sedang mengandung tujuh bulan.
Shivani Sachdev Gour, seorang dokter ahli kandungan di Rumah Sakit Fortis New Delhi, ibukota India, mengatakan, sejumlah ibu hamil yang sebelumnya telah dijadwalkan operasi caesar pada 22 Juli Rabu besok sudah meminta untuk menunda operasi.
“Ini karena kuatnya kepercayaan yang telah mengakar dalam masyarakat India, dimana pasangan akan berusaha agar bayi mereka tidak lahir pada hari itu,” katanya.
Para dukun memprediksikan akan meningkatnya kekerasan komunal dan regional dalam beberapa hari setelah terjadi gerhana matahari, terutama di India, China dan negara-negara Asia Tenggara yang bisa menyaksikan gerhana pada Rabu pagi.
Seorang ahli nujum di Mumbai, Raj Kumar Sharma, meramalkan “bakal terjadi serangkaian serangan oleh (kelompok gerilyawan Kashmir) Jaish-e-Mohammad atau Al-Qaeda di tanah India” dan bencana alam dahsyat akan terjadi di Asia Tenggara.
Seorang pemimpin politik India akan terbunuh, katanya, seraya menambahkan, ketegangan antara Barat dan Iran tampaknya akan meningkat, yang terus naik dan memungkinkan aksi militer AS setelah 9 September, saat berkobarnya Saturnus yang bergerak dari Leo ke Virgo.
“Dalam 200 tahun terakhir, ketika Saturnus telah berubah jadi Virgo, maka akan terjadi perang dunia atau perang dunia dalam skala kecil,” katanya. Tapi, ia tidak menjelaskan apakah ketegangan antara AS dan Iran akan menjadi pemicu perang dunia seperti diramalnya.
Tidak hanya di India berkembang mitos seperti itu bila gerhana matahari. Dalam pemahaman Cina kuno juga sama. Mereka mengaitkan gerhana matahari dengan bencana, meninggalnya raja atau bakal terjadi peristiwa yang memilukan.
“Kemungkinan akan terjadi kekacauan atau perang dalam beberapa tahun ketika gerhana matahari terjadi hingga 95 persen,” demikian bunyi sebuah artikel yang dipublikasikan di portal internet Baidu.com.
Sanal Edamaruku, presiden Asosiasi Rasional India, mengenyampingkan prediksi para dukun itu dengan menyatakan bahwa mereka hanya sekadar mencari sensasi dan popularitas dengan meramalkan sesuatu yang berbahaya bakal terjadi.
“Sebenarnya, apa yang kita lihat dengan semua ini adalah para peramal dan ahli nujum itu hanya berusaha mencari peluang untuk meningkatkan bisnis mereka dengan prediksi bahaya dan bakal terjadi bencana,” kata dia. “Mereka cukup kuat di India, tetapi dalam satu dekade terakhir, pengaruh mereka mulai menurun secara sistematis.”
Ahli astronomi dan ilmuan juga bekerja untuk mendidik publik tentang gerhana matahari. Menurut mereka, gerhana matahari hanya suatu fenomena alam yang tak perlu ditakuti karena dalam perputaran tatasurya ada waktunya posisi bulan berada antara matahari dan bumi.
Perusahaan jasa perjalanan Cox and Kings malah sudah mencarcet satu pesawat Boeing 737-700 untuk memberikan kesempatan kepada siapapun dapat melihat gerhana matahari dari ketinggian 41.000 kaki (12.500 meter).
Para ahli akan ikut dalam penerbangan untuk menjelaskan kepada penumpang, yang beberapa dari mereka rela merogoh kocek 79.000 rupee (1.600 dolar Amerika) untuk mendapatkan kursi “di sisi matahari” selama tiga jam penerbangan dari New Delhi.
Bayangan gerhana diharapkan akan melintasi di atas pesawat sebanyak 15 kali kecepatan suara, kata Ajay Talwar, presiden kelompok perusahaan SPACE yang mempromosikan ilmu pengetahuan dan astronomi.
“Gerhana matahari datang di tengah musim penghujan. Di dataran, kesempatan melihatnya sekitar 40 persen di India. Sedangkan, di pesawat, kita bisa melihat gerhana matahari sekitar 90 persen,” katanya menambahkan.
Gerhana matahari total besok memang akan terjadi di kawasan India dan Cina. Sedangkan, untuk Banda Aceh dan sekitarnya, hanya 29,7 persen bundaran matahari akan tertutup bulan. Puncaknya di Aceh akan terjadi pada pukul 7:59 Wib.
Siva Prasad Tata, seorang dukun melalui website AStro Jyoti menyatakan, tak perlu ada peringatan berlebihan tentang gerhana karena itu hanyalah fenomena alam. Tapi, tambahnya, selama berlangsungnya gerhana, bila ada negara mengerahkan pasukan akan sangat kuat dampaknya.
“Sedangkan dari sudut pandang spiritual, ini adalah waktu yang mengagumkan untuk melakukan segala jenis ibadah. Ini akan memberikan hasil lebih bagus dari hari-hari biasa,” katanya.
Bagi kaum Muslim, gerhana matahari diyakini sebagai fenomena alam dan dianjurkan untuk melakukan shalat sunat dua rakaat sebagai bentuk mendekatkan diri pada Allah. Selain melaksanakan shalat sunat kusuf, juga disarankan untuk berdoa dan berzikir agar terhindar dari segala bahaya.
Sebenarnya, dalam masyarakat Aceh juga sempat berkembang berbagai mitos, terutama di pedesaan bahwa gerhana terjadi karena “matahari sudah ditelan naga”. Untuk itu disarankan agar memukul bunyi-bunyian selama berlangsungnya. Seiring berkembangnya masyarakat, mitos itu telah lama terkikis, tak seperti di India yang sebagian rakyatnya masih mempercayai mitos. [AFP]