Friday, April 19, 2024
spot_img

Meski Dilarang, Warga B. Aceh Tetap Rayakan Tahun Baru

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Ulama dan Pemerintah Kota Banda Aceh melarang warganya untuk merayakan pergantian tahun, 1 Januari 2014. Meski begitu, ribuan warga Banda Aceh menyesaki jalanan protokol dan berkumpul di Bundaran Simpang Lima untuk merayakan datangnya tahun baru.

Suasana malam pergantian tahun 2014 di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, 1 Januari 2014. | Radzie/ACEHKITA.COM
Suasana malam pergantian tahun 2014 di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, 1 Januari 2014. | Radzie/ACEHKITA.COM

Perayaan pergantian baru 2014 memang tak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, perayaan dilakukan di bawah larangan pemerintah dan fatwa haram ulama di ibukota Provinsi Aceh ini. Sejak Senin hingga Selasa (30-31/12/2013), petugas Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah merazia dan menyita lebih seribu petasan, kembang api, dan terompet dari para pedagang di pelbagai sudut Banda Aceh.

Pejabat Satpol PP dan WH Banda Aceh Reza Kamili menyebutkan, menyebarkan petugas untuk menjaga sejumlah titik konsentrasi massa. “Tidak boleh ada kegiatan apa pun untuk pergantian tahun,” kata Reza Kamili pada acehkita.com, Selasa (31/12/2013) malam.

Polisi Syariat mengimbau warga untuk tidak keluar rumah pada malam pergantian tahun. “Satpol PP/WH bersama polisi akan membubarkan konsentrasi massa yang ingin memperingati tahun baru,” sebut Reza.

Menjelang pergantian tahun, ratusan petugas dikerahkan untuk berjaga-jaga di sejumlah titik konsentrasi massa, seperti Lapangan Blang Padang, depan Masjid Raya Baiturrahman, Jembatan Pante Pirak, dan Bundaran Simpang Lima.

Malam tadi, ribuan warga menyesaki jalanan ibukota dengan kendaraan roda dua dan empat. Pantauan acehkita.com, ruas jalan yang dipadati warga lalu-lalang terlihat di Jalan Teungku Daud Beureu-eh, Jalan Diponegoro, Jalan Pante Pirak, dan Jalan T. Hamzah Bendahara. Semua ruas jalan ini mengarah ke Bundaran Simpang Lima. Di ruas jalan itu terlihat pula warga berkerumun. Massa paling banyak berada di depan pusat perbelanjaan di kawasan Bundaran Simpang Lima.

Beberapa menit sebelum pukul 00.00, warga mulai turun ke badan jalan. Dan, sejumlah kembang api pun dinyalakan pada detik-detik pergantian tahun 2013 ke 2014.

Nita, seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Banda Aceh, mengaku senang bisa melihat dari dekat pergantian tahun. “Penasaran saja. Saya ke sini hanya ingin menikmati dan menyambut tahun baru bersama teman-teman,” kata Nita kepada acehkita.com, Rabu (1/1/2014).

Menurut Nita, ia bersama teman-temannya menyambut tahun 2014 dengan menaruh harapan baru pada daerah yang dicintainya. “Saya berharap dengan tahun baru ini, kita memiliki harapan baru, semangat baru, dan Aceh baru,” kata Nita. “Semoga Aceh menjadi lebih baik ke depan.”

Ayu menyebutkan, pemerintah seharusnya tidak melarang warga untuk memperingati malam pergantian tahun. “Kan kita mengisinya dengan kegiatan positif,” kata dia. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU