BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda meresmikan kampus Politeknik Indonesia-Venezuela yang dibangun bersama oleh Departemen Luar Negeri Indonesia dengan Republik Bolivaria Venezuela, Rabu (12/8). Kampus yang terletak di Desa Cut Suruy, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, itu dibangun menelan biaya sebesar Rp36,9 milyar.
Direktur Informasi dan Media Departemen Luar Negeri RI Soehardjono Sastromihardjo dalam siaran pers yang dipublikasikan di situs Departemen Luar Negeri menyebutkan, kampus Politeknik itu dibangun dengan dana yang bersumber dari bantuan yang dikumpulkan Departemen Luar Neger sekitar Rp18,6 milyar dan bantuan dari Pemerintah Republik Bolivaria Venezuela senilai 2 juta dollar Amerika.
Kampus ini, sebut Soehardjono, mempunyai tiga fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan. Selain itu, fasilitas yang dibangun untuk menunjang proses belajar-mengajar yaitu gedung rektorat, gedung serbaguna, masjid, perpustakaan, asrama putri dan asrama putra yang mampu menampung hingga 120 orang, dan kantin.
“Bencana yang telah merusak infrastruktur di berbagai wilayah menggugah Departemen Luar Negeri untuk mengupayakan penggalangan dana baik dari negara sahabat, masyarakat internasional, para diplomat kita, untuk menjadi donator dalam meringankan beban masyarakat di daerah bencana,” kata Soehardjono.
Selain membangun kampus Politeknik Indonesia-Venezuela, untuk memulihkan kondisi masyarakat Aceh pascatsunami, Departemen Luar Negeri juga telah membangun 160 unit rumah di Kabupaten Pidie dan Aceh Barat Daya, serta dua asrama madrasah di Lueng Bata dan Bakoy (Aceh Besar). []