BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sejumlah lembaga international dan negara donor yang tergabung dalam Multi Donor Fund (MDF) menyatakan komitmennya membangun Aceh dan Nias pascalima tahun bencana tsunami, hingga 2012.
“Multi Donor Fund untuk Aceh dan Nias berkoitmen untuk tetap mendukung kelanjutan rehabilitasi dan rekonstruksi pascatsunami dan gempa bumi di Aceh dan Nias hingga tahun 2012,” kata wali amanat MDF, Joachim von Amsberg, pada peluncuran laporan perkembangan tahunan MDF 2009, di Museum Tsunami, Banda Aceh, Rabu (16/12).
Menurut Direktur Bank Dunia untuk Indonesia itu, pembangunan Aceh dan Nias lima tahun pascatsunami sudah menunjukkan keberhasilan berarti.
Pemerintah Indonesia sendiri dinilai berhasil dalam mengkordinasi rekontruksi senilai 7 milyar dolar Amerika Serikat (US$) ini, melalui Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias.
MDF, kata Amsberg, sudah mendonor US$ 601 juta ke 22 proyek dalam lima cakupan inti. Hingga September 2009, setidaknya sudah membangun 19 ribu rumah, 2,655 kilometer jalan desa, 936 jembatan dan 1.473 kilometer saluran irigasi dan drainase.
Selain itu, dari 53 sub proyek infrastruktur yang masih dalam tahap pembangunan di Aceh dan Nias, 41 diantaranya sudah kelar. Di antaranya, 290 kilometer jalan, 9 sistem air perkotaan, dan rehabilitasi 3 pelabuhan penting.
MDF adalah kumpulan lembaga internasional dan negara donor yang komit membantu Aceh dan Nias yang ‘terkoyak’ dihantam tsunami 26 Desember 2004 silam. Mereka terdiri atas Belanda, Inggeris, Amerika Serikat, Canada, Norwegia, Swedia, Denmark, Jerman, Belgia, Finlandia, Selandia Baru, Irlandia, Uni Eropa, Asia Development Bank (ADB) dan World Bank, selaku pemegang amanat.
Kami gembira untuk dapat melihat hasil nyata dari rekontruksi, dimana sumbangsih kami sebagai mitra dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, kata Delegasi Uni Eropa di MDF, Nona Deprez.[]