Friday, March 29, 2024
spot_img

Masyarakat tidak Sejahtera, Perdamaian Terganggu

MEDAN | ACEHKITA.COM – Ketua Majelis Adat Aceh Kota Langsa Yahya Hanafiah menilai UUPA belum berjalan sempurna. Proses penguatan perdamaian Aceh sangat tergantung kepada bagaimana upaya pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat.

“Damai akan hancur kalau tak memperhatikan pengangguran dan lapangan kerja bagi masyarakat,” kata Yahya pada workshop Bina Perdamaian Aceh yang digelar Aceh Recovery Forum dan USAID-Serasi di Hotel Asean International Medan, Sumatera Utara, Sabtu (3/4).

Workshop itu selain dihadiri tokoh masyarakat dari Aceh Singkil, Langsa, Aceh Timur, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues, juga dihadiri oleh anggota tim Aceh Peace Advisorry Committe (APAC) dan mantan rektor IAIN Ar-Raniry Yusni Sabi.

Sementara anggota APAC Mawardi Ismail menilai Undang Undang Pemerintahan Aceh yang diharapkan menjadi modal untuk menyejahterakan masyarakat Aceh dan melanggengkan perdamaian, belum bisa diimplementasikan secara menyeluruh. Sebab, hingga kini Pemerintah Pusat belum mengeluarkan sejumlah Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, seperti PP mengenai kewenangan dan pembagian dana bagi hasil.

Menurut Mawardi, belum siapnya sejumlah aturan pelaksanaan UUPA, juga merupakan tantangan dari perdamaian Aceh. Sebagian PP dan Perpres memang sudah ada, tapi tak sampai 50 persen dari yang seharusnya.

“Berpengaruh dalam mewujudkan penguatan perdamaian seperti diharapkan masyarakat. Aturan tersebut belum lengkap, sedang dalam proses. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan terlaksana,” ujarnya.

Mawardi mengatakan, saat ini Aceh punya kewenangan yang lebih besar dibandingkan dengan provinsi lain dalam berbagai bidang. Juga punya banyak uang. “Apakah dengan keuangan dan kewenangan yang besar, kita mampu membuat kesejahteraan lebih baik. bolanya ada di kita, terserah kita. Semua ini akan pengaruh pada bina perdamaian.”

Dia menegaskan, kalau dana dan kewenangan tersebut tidak mampu mensejahterakan masyarakat, perdamaian Aceh bisa saja terancam. Hal ini juga mengacu kepada pengalaman di belahan negara lain yang mempunyai sejarah konflik. Umumnya dalam 10 tahun, kalau damai tidak mampu dipelihara baik, maka konflik akan berulang kembali. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU