BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Upaya menjaga kelestarian lingkungan dan konservasi penting dilakukan dengan pendekatan sosial dan budaya, agar menjangkau seluruh elemen masyarakat. Sebab, masyarakat mempunyai peranan besar dalam upaya konservasi.
Country Director Fauna and Flora International Indonesia Darmawan Liswanto menyebutkan, pendekatan ini diharapkan tidak hanya akan menggugah kesadaran tentang pentingnya kenakeragaman hayati tropika tapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut melakukan upaya-upaya konservasi yang sedang dilakukan.
Menurutnya, masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga hutan dan melakukan konservasi.
“Jika kita dapat mengajarkan upaya-upaya konservasi dengan cara-cara yang mudah dan sesuai dengan sosial budaya mereka, kami yakin bahwa mereka akan dapat memahami upaya konservasi yang dilakukan. Karena mereka dapat mengatur dan melakukannya sendiri,” kata Darmawan Liswanto pada jumpa pers usai pelaksanaan The Associatuon for Tropical Biology Conservation di Banda Aceh, Kamis (21/3/2013).
Sejumlah ahli yang peduli pada konservasi dan biodiversitas berkonferensi di Banda Aceh selama empat hari. Dari pelbagai paparan kertas kerja dan hasil penelitian, diketahui bahwa ada banyak cara dan pengembangan aplikasi yang dapat digunakan untuk upaya konservasi. Sebagian besar sangat mudah untuk dilakukan masyarakat.
Kesimpulan tersebut terangkai dari hasil penelitian yang dipresentasikan para ahli konservasi dan juga peneliti selama konferensi. Darmawan menyebutkan, para peneliti saling berbagi pengalaman dalam melakukan upaya-upaya konservasi.
“Dari paparan-paparan hasil penelitian beberapa hari ini, kami mempelajari dampak potensial dari perubahan iklim terhadap spesies tertentu. Dan sebagian besar merupakan ancaman bagi keanekaragaman hayati dan upaya konservasi di daerah tropis,” tambah Sekretaris ATBC, Antony J. Lynam. []