BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pencurian sapi di Aceh semakin marak. Kali ini pelaku menggunakan racun babi untuk mencuri sapi. Setelah sapi itu mati, dagingnya kemudian dijual kepada penjual daging di pasaran. Hal itu terungkap setelah pihak kepolisian Sektor Darul Imarah, Aceh Besar, berhasil mengamankan sapi yang telah diracun.
“Ini merupakan modus baru pencurian sapi. Sapi ini diracun kemudian dagingnya dijual ke pasar,” kata Kapolsek Darul Imarah, Iptu Machfud, kepada wartawan, Rabu (13/3/2013).
Saat menjalankan aksinya, kata Machfud, para pelaku menggunakan mobil rental. Mobil rental ini disewa pelaku untuk memantau lokasi-lokasi sapi yang berkeliaran pada malam hari. Setelah mendapat target, para pelaku kemudian mengolesi pisang dengan racun babi.
“Setelah pisang dioles racun, kemudian pisang itu dilemparkan ke kawanan sapi yang berkeliaran pada malam hari. Setelah sapi itu mati, pelaku kemudian memasukkannya ke dalam mobil yang digunakan pelaku,” jelasnya.
Menurut Machfud, pihaknya mengetahui kasus itu setelah mendapat informasi dari masyarakat. Mendapatkan informasi itu, petugas kepolisian pada 10 Februari 2013 berhasil mengamankan mobil yang digunakan pelaku di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Darul Imarah. Selain itu, polisi juga menemukan dua ekor sapi yang sudah mati.
“Satu di antaranya sudah dimasukkan ke dalam mobil. Namun pelaku yang diperkirakan berjumlah tujuh orang ini berhasil melarikan diri,” ungkapnya.
Sementara Kadis Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh, Muhammad Yunus, mengatakatan, modus pencurian hewan ternak dengan cara diracun, bukan yang pertama kali terjadi di Kecamatan Darul Imarah.
“Kami mengharap kepada pihak penjual daging sapi agar melakukan penyembelihan sapi di tempat rumah pemotongan hewan ternak yang sudah disediakan,” ungkapnya.[]
