JANTHO | ACEHKITA.COM — Tiga warga dicambuk di depan umum usai salat Jumat di Masjid Al Munawarah Jantho, Aceh Besar, 5 Oktober 2012. Masing-masing dicambuk tujuh kali dengan rotan setelah dinyatakan melanggar Qanun No 13/2003. Mereka bermain domino.
Pantauan acehkita.com, seratusan lebih jemaah salat Jumat terlihat memadati halaman masjid menyaksikan prosesi hukuman cambuk tersebut.
Ketiga warga yang dicambuk adalah ZA (43), MS (42), dan AI (40). Sejatinya, yang akan dicambuk hari ini berjumlah empat orang. Namun, “Satu orang lagi tidak bisa dicambuk hari ini karena sedang sakit,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Aceh Besar Rusli.
Rusli menyebutkan, mereka ditangkap polisi pada 24 Agustus 2012 sekitar pukul 22.00 WIB di Desa Tampok Blang, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar.
Empat orang yang disangka berjudi ini ditangkap polisi bersasarkan laporan masyarakat. Mereka ditangkap di sebuah kedai kopi akibat bermain domino dengan taruhan uang.
“Mereka ditangkap polisi dari Polres Aceh Besar dan menyita uang sebesar Rp229.000,” ujar Rusli.
Selain itu, polisi juga menyita satu set batu domino dan alat tulis.
Menurut Rusli, mereka dicambuk setelah divonis Mahkamah Syariah Jantho pada Kamis (4/10) karena dinyatakan melanggar Pasal 26 ayat (1) Qanun No 13 tahun 2003 tentang Maisir (Perjudian).
Prosesi cambuk ini menjadi tontonan masyarakat usai pelaksanaan salat Jumat. Anak-anak ada yang naik ke atas masjid untuk leluasa melihat mereka yang dicambuk.
Sejumlah warga malah meneriaki terhukum cambuk. “Nyan ka terkenal awak kah. Awak kah artis uroe nyoe,” teriak seorang warga.
Teriakan warga ini ditimpali salah seorang terhukum cambuk. “Hana saket, bah terkenal keudeh (Tidak sakit. Biar saja terkenal,” ujar seorang terhukum dari atas panggung, usai dicambuk. []