BANDA ACEH | ACEHKITA.COM. Tiga puluhan mahasiswa dari Universitas Syiah Kuala memperingati 11 tahun pencabutan status Daerah Operasi Militer (DOM) Aceh, di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh.
Mereka meminta Pemerintah dan rakyat Aceh tidak melupakan sejarah kelam pemberlakuan DOM.
“Jadikan itu semua sebagai pelajaran dan pengalaman berharga, bahwa pendekatan kekerasan militer haram berlaku lagi di negeri meutuah ini, “ kata Fauzan Reza, kordinator aksi, Jumat (7/8) sore.
Pemberlakuan DOM oleh Pemerintah Suharto sejak 1989, membuat Aceh kian terpuruk. Setelah sepuluh tahun diberlakukan, operasi dengan sandi jaring merah itu akhirnya dicabut pada 7 Agustus 1998 oleh Wiranto, Panglima ABRI saat itu.
Fauzan meminta kepada pemerintah, untuk menjadikan tanggal 7 Agustus sebagai hari pembebasan Aceh dari pembataian dan kejahatan kemanusiaan.
Aksi massa Mahasiswa Peduli Keadilan (MPK) ini dimulai pukul sekitar 17.00 WIB. Selain menggelar mimbar bebas, mereka membentang sejumlah spanduk, mengajak semua pihak menjadikan DOM sebagai pelajaran. Mereka umumnya memakai pakaian berwarna gelap, sebagai bentuk duka cita. []