BANDA ACEH | ACEHKITA.COM. Belasan mahasiswa kembali mendirikan Posko Keprihatinan terhadap kinerja Pemerintah Aceh di Tugu Taman Sri Ratu Safiatuddin, Lamprit, Banda Aceh, Kamis (17/12) sore.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan mereka terhadap tiga tahun kepemimpinan Irwandi Yusuf-Muhammad Nazar, yang belum mampu mensejahterakan rakyat Aceh.
Selain mendirikan posko dan berorasi, di tugu itu, mereka juga menggambar grafiti Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan peta Aceh yang lagi diisi darah. Darah yang hanya berkurang tak sampai separuh itu, diilustrasikan sebagai Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) 2009, yang serapannya dinilai sangat lamban.
Menurut Fauzan, peserta aksi, “Kita prihatin dengan kualitas pendidikan yang tidak semakin baik, meski kewenangan diberikan Pemerintah Pusat sangat luas dan dana APBA melimpah”, kata dia.
Pihaknya juga mengkritisi tentang penegakan hukum, pemberantasan korupsi di Aceh yang belum berjalan. Jeda tebang diberlakukan Gubernur Irwandi yang belum mampu mengatasi kerusakan hutan di Aceh.
Aksi serupa pernah dilakukan di depan Kantor Gubernur Aceh, Jumat malam pekan lalu. Namun, polisi membubarkannya. Saat itu, Hendra Budian Ketua AJMI yang juga peserta aksi ikut ditangkap Polisi. Belakangan dilepas kembali.
Malam ini mereka berencana akan menginap di Posko Keprihatinan di Tugu Safiatuddin. Pantauan acehkita.com, aksi tadi sore tak dikawal polisi.[]