BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Duapuluhan mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa Penyelamat Uang Rakyat berunjukrasa di kantor Gubernur Aceh, Selasa (1/9). Mereka menuntut agar Gubernur Irwandi Yusuf mengganti kepala dinas yang terlibat tindak pidana korupsi.
Massa yang datang ke kantor gubernur menjelang siang, mengusung spanduk dan poster yang berisi tuntutan dan kecaman kepada pemerintah Aceh. Massa sempat tertahan di gerbang karena satuan pengamanan tidak mengizinkan mereka memasuki areal kantor gubernur.
Koordinator aksi, Mujiburrahman, dalam orasinya menuntut Irwandi bertanggung secara moral kepada rakyat Aceh atas kegagalannya dalam penjaringan pejabat Satuan Kerja Perangkat Aceh yang belum mampu bekerja maksimal.
“Patut diduga dalam perekrutan kepala SKPA sarat dengan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) yang dilantik semua konco-konconya,” ujar Presiden Mahasiswa Usyiah ini.
Asrul Hadi dari Pemerintah Mahasiswa IAIN Ar-Raniry menilai, kinerja pemerintahan yang dipimpin Irwandi belum memuaskan. “Di tahun ketiga sejumlah indikasi korupsi pemerintah Irwandi telah terungkap, seperti yang terjadi pada kepala Dinas Pendidikan,” jelas dia. Hadi menantang Irwandi untuk meletakkan jabatannya, bila tidak mampu membawa perubahan bagi Aceh.
Selagi Mujiburrahman berorasi, Irwandi turun dari lantai dua kantornya dan menemui massa. Sekitar 3 menit di depan massa, Irwandi meminta gilirannya untuk menjelaskan segala tudingan pendemo. Namun permintaan Irwandi tak digubris Mujiburrahman. Persiden PEMA Unsyiah itu terus mengeluarkan kritikan pedas terhadap pemerintah.
Setelah lima menit dan berulang kali meminta gilirannya untuk menjawab dan terus diabaikan, Irwandi kemudian meninggalkan pendemo dengan muka masam. []