BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Seorang oknum polisi berpangkat Brigadir Satu merampas dan membanting kamera fotografer acehkita.com yang tengah meliput aksi kerusuhan di kantor Gubernur Aceh, Jumat (27/12/2013) sore. Akibatnya, kamera milik Fikri Ramadhavi rusak.
Perampasan dan pengrusakan kamera berawal saat Fikri Ramadhavi mengabadikan tindakan sejumlah polisi yang menangkap dan membogem seorang pendemo, yang diduga sebagai provokator kerusuhan. Polisi juga melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan massa. Tiba-tiba, oknum polisi berinisial Briptu F yang berada dekat Fikri Ramadhavi langsung merampas dan membanting kamera.
“Kamera saya dirampas dan langsung dibanting ke tanah,” kata Fikri Ramadhavi, Jumat malam.
Akibatnya, body kamera dan lensa wide milik Fikri rusak. “Kamera saya tidak berfungsi lagi,” ujarnya.
Tak terima, Fikri memprotes dan meminta pertanggungjawaban tindakan polisi tersebut. “Dia malah membentak saya, ‘Apa kau!’.” ujar Fikri.
Fikri mengaku tak terima tindakan polisi yang bertindak arogan. Apalagi, perampasan kamera itu dilakukan tanpa sebab. “Saya menuntut agar polisi bertanggungjawab terhadap kamera saya dan meminta maaf,” sebut Fikri Ramadhavi.
Aliansi Jurnalis Independen Banda Aceh memprotes tindakan arogan polisi. “Tindakan polisi yang merusak kamera fotografer acehkita.com, tidak bisa diterima. Mereka telah menghalangi tugas jurnalis dalam meliput berita,” kata Sekretaris AJI Banda Aceh Misdarul Ihsan.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resort Kota Banda Aceh Komisaris Besar Moffan MK menyebutkan, tindakan itu bukan unsur kesengajaan. “Bukan dibanting. Tersenggol lalu kamera jatuh,” kata Moffan kepada acehkita.com.
Moffan menyebutkan, polisi akan mengganti kerugian yang dialami Fikri Ramadhavi. “Tadi saya lihat bukan personel saya, tapi karena berada di bawah kendali Polresta, saya akan ganti,” sebutnya. []