BANDA ACEH | ACEHKITA.COM –Puluhan massa yang tergabung dalam liga mahasiswa Nasional Demokrat (Nasdem) berunjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Jumat (30/3). Mereka menuntut anggota DPRA menolak kenaikan BBM.
Aksi yang dimulai sekira pukul 11.00 WIB mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polresta Banda Aceh. Mereka membawa sejumlah bendera yang bertuliskan “Nasdem”. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster yang bertuliskan penolakan BBM.
Koordinator aksi Zikkir Rahman mengatakan niat pemerintah untuk menaikkan harga BBM berkisar Rp1.500 perliter yang direncanakan mulai 1 April, sangat ironis. Apalagi pemerintah beralasan kenaikan itu disesuaikan dengan kenaikan harga minyak dunia. Menurut Zikkir, alasan tersebut tidak logis dan hanya mengada-ada.
“Pemerintah beralasan bahwa telah terjadi defisit anggaran APBN. Kita turut menyadari bahwa defisit anggaran tersebut, turut dikarenakan kebocoran pemasukan negara dari sektor pajak, serta bagi hasil yang belum maksimal pengawasan,” kata Zikkir.
Liga Mahasiswa Nasdem malah mencurigai isu kenaikan harga BBM merupakan upaya pengalihan isu untuk menutupi pelbagai kasus korupsi yang tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kejaksaan Agung. Kasus itu melibatkan orang-orang di lingkaran partai penguasa.
Untuk itu, Liga Mahasiswa Nasdem meminta anggota DPRA untuk ikut menolak kenaikan harga BBM. DPRA perlu menyampaikan aspirasi masyarakat Aceh ke DPR RI. []