BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Partai politik nasional dan lokal untuk kesekian kalinya diminta untuk mengendalikan massanya agar tidak bertindak anarkis menjelang pelaksanaan pemilihan umum legislatif di Aceh. Namun, seruan itu sepertinya tidak membuahkan hasil, menyusul kembali terjadi kekerasan bernuansa politik menjelang pemilu di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Di dua kabupaten yang berada di dataran tinggi Gayo itu, massa pendukung pemekaran Provinsi Aceh Leuser Antara tersinggung dengan materi kampanye Partai Aceh yang dinilai menghina tokoh masyarakat di kawasan itu. Tak terima, mereka membakar atribut kampanye Partai Aceh dan merusak mobil serta sepeda motor.
Tak terima atribut kampanyenya dibakar, ratusan massa yang membawa atribut Partai Aceh menyisir Kota Takengon dan menyita atribut kampanye Tagore Abubakar, penggagas Provinsi ALA yang juga caleg PDI Perjuangan. Massa membakar posko Tagore, termasuk sejumlah mobil bak terbuka. Pada Selasa malam dan Rabu, kondisi Takengon mencekam.
Menyikapi situasi Gayo yang sempat memanas, Gubernur Aceh Zaini Abdullah menggelar pertemuan tertutup dengan Kepala Kepolisian Daerah Brigjen Husein Hamidi, Kepala Staf Kodam Iskandar Muda Brigjen Purwadi, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Tarmizi.
Rapat itu menghasilkan empat kesepakatan. Salah satunya adalah meminta agar partai politik berperilaku santun dalam berkampanye.
“Dihimbau bagi partai politik, baik lokal dan nasional, untuk melaksanakan kampanye secara santun, tertib, dan damai,” Gubernur Aceh Zaini Abdullah membacakan hasil pertemuan tersebut di Banda Aceh, Kamis (20/3/2014).
Gubernur menyebutkan, kekerasan yang terjadi di Aceh Tengah dan Bener Meriah tersebut telah mengganggu ketentraman masyarakat. Gubernur meminta agar para pelaku kekerasan untuk diproses secara hukum.
“Kami meminta ini ditindak agar tidak terulang lagi,” kata Gubernur.
Kepala Kepolisian Daerah Aceh Brigjen Husein Hamidi menyatakan bahwa kondisi keamanan di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah telah normal kembali. “Sudah kondusif. Kita berusaha situasi (kondusif) ini dipertahanka dan dipelihar dengan baik. Jangan terjadi lagi,” ujar Husein Hamidi.
Husein berjanji akan menindak para perusuh di dataran tinggi Aceh tersebut. []