BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kondisi keamanan pascabentrokan antarwarga di Kabupaten Singkil berangsur membaik. Aktivitas warga kembali berjalan normal.
Wakil Bupati Aceh Singkil Dulmursid menyebutkan, bentrokan antarwarga yang menyebabkan satu rumah ibadah dibakar, seorang warga tewas, dan empat lainnya luka-luka telah menimbulkan ketakutan dan kecemasan di kalangan warga. Situasi keamanan sempat mencekam.
“Alhamdulillah, saat ini kondisinya sudah aman terkendali,” ujar Dulmursid kepada acehkita.com, Kamis (15/10/2015).
Bentrokan antarwarga terjadi di Desa Dunggaran, Kecamatan Simpang Kanan. Bentrokan ini terjadi setelah massa mencoba membakar rumah ibadah di kawasan itu. Warga yang sudah siaga memberikan perlawanan sehingga korban jiwa berjatuhan.
Sebelumnya, massa yang beringas membakar sebuah rumah peribadatan umat Nasrani di Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah. Ketegangan ini terjadi setelah massa menuntut pembongkaran 10 rumah ibadah yang tidak berizin.
“Kondisi hari ini sudah jauh lebih baik dari kemarin, yang sempat mencekam,” ujar Dulmursid.
Polisi dan TNI dikerahkan untuk mengamankan situasi pascabentrokan. Dulmursid menyebutkan, polisi berjaga-jaga di sejumlah rumah ibadah dan tempat strategis untuk memberikan rasa aman bagi warga dan mencegah terjadinya bentrokan berulang.
“Kapolda dan Pangdam masih bertahan di sini untuk memantau situasi keamanan di Aceh Singkil,” lanjut Dulmursid.
Kapolda Irjen Pol Husein Hamidi dan Pangdam Mayjen TNI Agus Kriswanto sudah berada di Singkil sejak Selasa sore lalu. Kemarin, Gubernur Zaini Abdullah, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, dan Panglima TNI Jenderal Agus Nurmayanto berkunjung ke Aceh Singkil.
Bentrokan itu juga menyebabkan gelombang pengungsian. Wakil Bupati mengakui adanya ribuan warga Aceh Singkil yang menyeberang ke Pakpak Barat, Sidikalang, dan Tapanuli Tengah di Provinsi Sumatera Utara.
“Tapi datanya masih simpang siur. Kita sedang mendatanya,” ujarnya. []
