Thursday, April 25, 2024
spot_img

Kondisi Bayi Hydrocephalus Memburuk Usai Dioperasi

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Seorang bayi berusia enam bulan yang mengindap kelebihan air di kepala (hydrocephalus), kondisinya makin memburuk, setelah dioperasi di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

Kepala bayi bernama Fitra Adami, asal Deah Glumpang, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, makin membesar dan sering meringis kesakitan, setelah menjalani operasi.

Spesialis penyakit anak di RSUZA, dr. Paramitha mengatakan, itu akibat tersumbatnya shun yang dipasang tim medis untuk mengalirkan cairan cerebrospinal yang menumpuk di kepala ke sistem saraf tersumbat. “Sehingga terjadi infeksi,” katanya.

Nurliana, ibu bayi, mengatakan, saat lahir kondisi Fitra normal, meski beratnya hanya 1 kilogram. Tapi, saat umurnya beranjak sebulan, kondisi kepalanya makin hari kian membesar.

Saat Fitra berusia dua bulan, orangtuanya membawa ia ke RSUZA. Pihak medis menyebutkan Fitra mengalami hydrocephalus, penyakit akibat menumpuknya cairan cerebrospinal di kepala sehingga menyebabkan pembesaran ruang di otak. “Dokter bilang dia harusdioperasi,” ujar Nurliana, Selasa (9/2).

Operasi dilakukan dengan menambah shun (semacam slang-red), agar cairan yang menumpuk mengalir ke sitem saraf.

Usai dioperasi, Fitra dizinkan pulang karena kondisi mulai membaik. Namun, itu tak berlangsung lama. Ia kembali sering menangis, seperti kesakitan. “Kepalanya makin lama terus membesar, lebih parah dari sebelumnya,” ujar Nurliana. “Juga keluar cairan di bekas operasi dulu.”

Fitra kembali dibawa ke RSUZA, 17 Desember lalu. Hasil diagnosa, shun terpasang di kepalanya sudah sumbat. “Dan kami kemudian mereposisi, bukan operasi,” kata dr. Paramitha.

Menurut dia, kondisi Fitra saat itu memprihatikan.  “Ia tidak hanya mengalami hydrocephalus tapi juga sudah mengalami gizi buruk.”

Meski shun sudah direposisi, menurut Nurliana, cairan di kepala anaknya masih terus keluar. Akibatnya, ia harus menjalani perawatan di ruang Seurune 1-7 hingga hari ini.

Dr. Paramitha mengatakan, kesembuhan Fitra butuh waktu karena ia sudah mengalami infeksi akibat tersumbatnya shun pengalir cairan ke saraf.

Menurutnya, penyakit dialami oleh Fitra memang sudah diprediksi, karena usia kehamilan ibu si bayi itu di bawah angka normal, hanya 58 hari.

Tersumbatnya shun, kata dia, akibat kurangnya pengawasan. Namun, saat wartawan menanyakan bagaimana sistem pengawasan dilakukan oleh dokter yang menanganinya terhadap Fitra, usai dioperasi, Paramitha enggan menjelaskan. “Wah, itu tanya sama dokter Imam, beliau yang menangani pasien ini. Yang jelas tidak hanya dokter, tetapi ibu pasien juga harus ikut menjaganya,” kata dia.

Namun, wartawan tak berhasil menemui dr. Imam, meski sudah ditunggu berjam-jam. Kabag Humas RSUZA, Husaini mengatakan, dr. Imam sedang sangat sibuk dan belum ada waktu untuk melayani pers. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU