BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menyampaikan laporan keuangan penyelenggaran pemilihan kepala daerah 2011 kepada Panitia Khusus IV DPRA, Selasa (16/8). KIP Aceh telah menggunakan 15 persen dari total anggaran yang dialokasikan kepada lembaga itu.
Anggota KIP Aceh Robby Syahputra menyebutkan, total dana yang dianggarkan untuk penyelenggaraan suksesi lima tahunan itu berjumlah Rp211 miliar. Namun yang dikelola KIP Provinsi Aceh hanya Rp37 miliar.
“Dari Rp37 miliar dana yang dikelola KIP Aceh, yang sudah terealisasi 15 persen, untuk SPPD, transportasi, verifikasi faktual, dan rutinitas kantor,” kata Sekretaris KIP Aceh Djasmi Has di hadapan Pansus IV. Ini artinya dana yang telah digunakan sebesar Rp5 miliar.
Djasmi Has menyebutkan, dana Rp211 miliar dialokasikan bagi penyelenggaraan pilkada dua putaran di seluruh Aceh. Dana itu juga termasuk dana pengamanan pemilihan sebesar Rp7,7 miliar.
Anggota Pansus IV DPRA M. Harun mempertanyakan besaran dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan pilkada. Sebab, dalam pembahasan sebelumnya, anggaran pilkada hanya sebesar Rp106 miliar. Dia bertanya daasr hukum penetapan anggaran bagi pilkada.
Ketua Pansus IV Adnan Beuransyah meminta KIP Aceh memperjelas detil penggunaan anggaran yang telah direalisasikan. “Kalau nanti rekomendasi Pansus ditemukan KIP melanggar hukum, maka uang yang telah digunakan ini juga bermasalah,” kata Adnan.
Sementara itu, anggota KIP Aceh Yarwin Adi Dharma mengatakan, penetapan anggaran bagi pilkada berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No57 tahun 2009 yang berlaku di seluruh Indonesia.
“Tapi dana yang dikelola KIP Aceh hanya Rp37 miliar. Yang lain langsung ditransfer ke rekening KIP kabupaten/kota,” ujar Yarwin.
Selain mempertanyakan penggunaan anggaran pilkada, anggota Pansus juga masih mencecar anggota KIP dengan sejumlah pertanyaan, di antaranya masalah data pemilih, dan langkah yang akan diambil Komisi Pemilihan pasca-5 September atau setelah masa cooling down. Hingga berita ini diturunkan, rapat Pansus masih berlangsung. []