Wednesday, April 24, 2024
spot_img

Kepatuhan Protokol Kesehatan Menurun, Kasus COVID-19 di Aceh Bertambah 10

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani yang akrab disapa SAG, menyampaikan pemerintah melakukan intervensi pencegahan penyebaran virus corona dengan protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi. Keduanya untuk perlindungan optimal kepada masyarakat. Akan tetapi, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap prokes cenderung menurun dalam sepekan terakhir.

“Tingkat kepatuhan prokes tampak menurun berdasarkan hasil monitoring perubahan perilaku masyarakat sepekan terakhir,” ujar SAG dalam keterangan tertulis, Kamis (4/3) malam.

Ia menjelaskan, Satgas Penanganan COVID-19 Nasional melakukan monitoring perilaku masyarakat setiap hari di tempat-tempat umum, dan hasilnya dilaporkan secara mingguan. Hasil monitoring periode 15-21 Februari dibanding periode 22-28 Februari 2021 menunjukkan gejala penurunan tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

SAG menyebut, tingkat kepatuhan memakai masker rata-rata nasional pekan silam sekitar 89,34 persen dan turun menjadi 88,74 persen sepekan terakhir. Sedangkan tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan juga turun dari 88,39 persen menjadi 87,91 persen. Gejala yang sama juga terjadi di Aceh.

“Hasil monitoring Satgas COVID-19 Nasional sepekan yang lalu menunjukkan tingkat pemakaian masker di Aceh sekitar 73,97 persen dan turun menjadi 73,15 persen seminggu terakhir. Kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan juga turun dari 81,71 persen menjadi 80,81 persen,” sebutnya.

Ia mengatakan, untuk di Aceh tingkat kepatuhan memakai masker paling tinggi termonitor di Kabupaten Aceh Selatan, yakni mencapai 99,35 persen dan yang paling rendah Kabupaten Aceh Jaya sekitar 47,42 persen. Sementara kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan paling tinggi juga di Aceh Selatan, namun paling rendah di Aceh Utara, yakni sekitar 57,80 persen.

“Secara kuantitatif deviasinya masih rendah, namun perlu perhatian semua elemen masyarakat agar tidak semakin abai pada ancaman virus corona dan COVID-19,” kata SAG.

Menurutnya, tren negatif itu perlu disikapi dengan menggencarkan kembali kampanye prokes di tengah-tengah penyadaran masyarakat terhadap pentingnya vaksinasi COVID-19. Sebab, kedua intervensi tersebut untuk memberi perlindungan optimal dari ancaman virus corona dan penularannya.

Ia menyebut, prokes berupa praktik 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer, untuk menangkal virus corona masuk melalui ‘segitiga wajah’ yakni mulut, hidung, dan mata. Sedangkan vaksinasi COVID-19 membentuk perisai antibodi di dalam tubuh untuk melawan virus corona, sehingga terhindar dari COVID-19.

“Intervensi kombinasi prokes dan vaksinasi akan memberi perlindungan optimal dari serangan virus corona,” ujarnya.

Ada 1.347 Kasus Corona Aktif di Aceh

Selanjutnya, SAG melaporkan perkembangan terkini kasus COVID-19 di Aceh per 4 Maret 2021. Secara akumulatif, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sudah tercatat sebanyak 9.580 kasus.

Dari total jumlah itu, para penyintas yang sudah sembuh sebanyak 7.848 orang. Sementara 1.347 orang penderita (kasus aktif) dalam perawatan, dan kasus meninggal dunia sebanyak 385 orang.

“Ada penambahan 10 kasus baru konfirmasi COVID-19 dalam waktu 24 jam terakhir,” sebut SAG.

Ia merinci, kasus-kasus baru tersebut meliputi warga Kata Banda Aceh sebanyak empat orang. Kemudian masing-masing dua orang warga Kabupaten Aceh Besar, Pidie, dan warga Kota Lhokseumawe.

“Pasien COVID-19 yang dilaporkan sembuh bertambah lagi dua orang, dan keduanya merupakan warga Kota Banda Aceh,” ujarnya.[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU