BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Tahun 2011 baru saja berganti ke tahun 2012. Pergantian tahun di Banda Aceh dirayakan muda-mudi dengan cara meniup terompet, menyalakan kembang api yang menghiasi langit. Sementara warga lainnya, memperingatinya dengan menggelar doa dan zikir di masjid.
Warga yang sudah datang sejak awal terlihat menunggu pergantian tahun sambil duduk di atas trotoar depan swalayan Pante Pirak, Simpang Lima, dan Jembatan Pante Pirak. Warga yang kebanyakan ABG itu terlihat antusias menunggu detik-detik pergantian tahun.
Kedatangan warga dari pelbagai daerah ini sempat membuat kemacetan panjang. Untung polisi yang sudah lebih dulu siaga di lokasi tempat perayaan tahun baru itu mampu mengantisipasinya. Pihak keamaan terlihat bekerja ekstra untuk pengamanan malam ini.
Sejumlah ruas jalan ditutup. Jalan di depan Masjid Raya Baiturrahman memutar ke Diponegoro tak bisa dilalui. Ini dilakukan agar massa perayaan tahun baru tak terlalu bertumpuk di Jembatan Pante Pirak.
Pada saat detik-detik pergantian tahun tiba, sirine sejumlah motor gede (moge) dihidupkan dinyalakan untuk menyambut tahun 2012. Tepat pukul 00.00 WIB, raungan sirine, terompet, dan petasan pecah membahana. Begitu juga dengan kembang api yang menghiasi langit Banda Aceh. Meriah!
Pergantian tahun juga dirayakan puluhan warga di atas jembatan Peunayong. Di sini, mereka memarkirkan kendaraan roda dua dan empat di sisi kiri-kanan jembatan. Kembang api berwarna-warni menyemarakkan pergantian tahun.
Sementara ratusan warga memilih melakukan “konvoi” kendaraan di ruas-ruas jalan protokol. Jalanan dipadati kendaraan roda dua. Mereka berteriak: “Selamat Tahun Baru…”
Sementara itu, pergantian tahun diisi dengan zikir dan doa bersama di sejumlah masjid. Di Masjid Raya Baiturrahman, doa digelar. Ratusan warga terlihat khusuk mengikuti doa. Begitu pula di Masjid Agung Lamprit dan Ulee Lheue.
“Kita ingin mengisi tahun baru ini dengan doa. Kita berdoa agar Aceh dalam keadaan aman dan sejahtera di tahun 2012,” kata seorang warga yang ditemui di Baiturrahman. []