BAHOROK | ACEHKITA.COM — Proses evakuasi pesawat Cassa 212-200 milik PT Nusantara Buana Air dinilai lamban. Pihak keluarga korban mengaku kecewa dengan proses evakuasi.
“Terlalu lambat dan bertele-tele,” kata Rosmawati Harahap, yang ditemui Binsar Bakkara, fotografer The Associated Press, di lokasi posko pemantauan di SMP 1 Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (1/10).
Rosmawati Harahap kehilangan dua cucu dan seorang anaknya dalam tragedi Cassa 212-200 itu. Dua cucunya yang menjadi korban yaitu Hanimahtul Janah (5 tahun), dan Hanif Abdullah (3 tahun). Sementara anaknya, Samsidar Yusni (27), juga ikut menjadi korban.
Menurut Rosmawati, proses evakuasi korban seakan tidak terkoordinasi dengan baik. “Mereka tidak profesional,” sebutnya.
“Saya memperoleh informasi mengenai kondisi korban justru dari BBM (BlackBerry Messenger),” kata Rosmawati. “Informasi sangat tertutup.” []