SAMAHANI | ACEHKITA.COM –Kasus penggunaan dan peredaran narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba) di Aceh meningkat tajam selama enam bulan terakhir ini. Dibandingkan semester pertama tahun lalu, kasus narkoba tahun ini naik sekitar 28 persen.
Kepala Direktorat Narkoba Polda Aceh Komisaris Besar Polisi Ali Jauhari mengatakan, dalam enam bulan ini, polisi berhasil menyita tiga ton ganja dan 1,6 kilogram sabu-sabu, serta menangkap 128 tersangka.
“ Ini merupakan hasil operasi selama satu semester di tahun 2009, angkanya naik jika dibandingkan tahun 2008 lalu,” kata Ali usai pemusnahan 300 ribu batang ganja di Desa Cot Ara, Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar, Rabu (24/6) pagi.
Ali menduga, meningkatnya kasus narkoba, khususnya ganja, karena makin meningkatnya permintaan ganja Aceh oleh para pengguna narkoba tingkat pemula.
“Dipastikan para pemula yang terdiri atas anak remaja dan ABG ini memang ingin mencoba-coba. Tidak bisa dipungkiri, bahwa informasi kalau ganja dari Aceh adalah produksi terbaik, makanya permintaannya meningkat,” ujar Ali.
Selain pasar nasional, ganja Aceh juga diperkirakan merambah pasar internasional seperti Malaysia dan Australia, melalui mafia dan sindikat narkoba.
Di kesempatan sama, Kapolda Aceh Inspektur Jenderal Adityawarman, mengatakan aparat kepolisian saat ini melakukan penanganan yang intensif terhadap penyebaran narkoba, khususnya ganja.
“Melalui program substitusi yang sudah dicanangkan, kita akan terus intensifkan upaya meminimalisasikan aktivitas warga untuk menanam ganja dan menggantikannya dengan aktivitas lain.” Sebut Kapolda.
Selain itu, pengawasan jalan keluar dari Aceh juga semakin ditingkatkan, baik di darat, laut maupun udara.
Beberapa daerah di Aceh dikenal sebagai penghasil ganja dalam jumlah besar, di antaranya Kabupaten Aceh Besar, Bireuen dan Kabupaten Gayo Lues, serta Kabupaten Aceh Tenggara. []
Space ini disewakan. Silakan hubungi Account Executive kami melalui email [email protected].