PULAU KAPUK | ACEHKITA.COM — Kepala Kepolisian Daerah Aceh Inspektur Jenderal Husein Hamidi menyebutkan, kapal imigran Tamil, Srilanka, akan ditarik ke tengah laut dalam waktu dekat ini. Mereka akan dikawal TNI Angkatan Laut menuju perairan internasional.
“Iya, mereka akan ditarik, ini menunggu air laut pasang. Mungkin sore nanti akan ditarik,” kata Husein Hamidi saat ditemui acehkita.com di lokasi kapal Tamil terdampar di Lhoknga, Aceh Besar, Jumat.
Proses penarikan akan dilakukan menggunakan tug boat. Lalu bekho akan mengeruk pasir yang menimbun lambung kapal serta mendorongnya ke laut. Otoritas akan menyediakan petugas untuk menakhodai kapal itu hingga ke perbatasan.
“Akan kita jaga sampai perbatasan, keluar dari wilayah hukum Indonesia. Dikawal sampai perbatasan oleh TNI Angkatan Laut,” ujar Kapolda.
Penarikan itu dilakukan setelah otoritas memenuhi permintaan 7.000 liter solar, oli, makanan, minuman, air bersih, dan perbaikan kapal.
Otoritas Aceh tetap tidak mengizinkan para imigran Tamil turun ke darat meski Wakil Presiden M. Jusuf Kalla mengeluarkan memo yang memerintahkan agar Pemerintah Aceh mengizinkan mereka mendarat.
Saat ditanya perihal ini, baik Kapolda dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyebutkan tidak ada rencana menurunkan imigran dan menempatkan mereka di penampungan sementara.
“Yang penting kapalnya sudah diperbaiki, logistik sudah cukup, BBM cukup, mereka sudah mandi,” ujar Gubernur Aceh Zaini Abdullah. “Yang tidak boleh, begitu mereka datang langsung dibilang tidak boleh (diusir).”
Di sekitar lokasi kapal terdampar, Pemerintah Aceh mendirikan dapur umum yang menyediakan kebutuhan makanan bagi imigran. Mesin dan lambung kapal yang rusak telah diperbaiki.
Rencananya sore ini kapal itu akan ditarik ke laut. Kapal TNI Angkatan Laut sudah siaga di sekitar lokasi untuk mengawal kapal imigran ke perairan internasional.
Kemarin, enam imigran perempuan sempat loncat dari kapal. Mereka memprotes lambannya penanganan medis dan penyediaan terpal. []
