BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Setelah sempat disimpan tiga hari di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh, jenazah Enal Tao yang tewas dalam penyergapan polisi, Kamis (15/4) pagi dijemput keluarga. Jenazah anggota teroris yang diklaim terlibat sejumlah kasus teror di Poso dan Aceh ini, dijemput langsung oleh istrinya yang datang ke rumah sakit dengan pengawalan polisi.
Tiba di rumah sakit istri Enal enggan berkomentar dan menutup wajahnya dan langsung masuk ke ruang jenazah. Dia berusaha menghindari dari wartawan. Ia tiba di rumah sakit, dengan mobil polisi BK 1708 PW.
Rencananya jenazah Enal Tao akan dikubur di kampung asal istrinya di Kabupaten Pidie.
Sekitar pukul 09.30 WIB, jenazah Enal Tao dikeluarkan dari kamar jenazah rumah sakit dan langsung dimasukkan ke mobil jenazah milik polisi yang telah menunggu sejak pagi.
Direskrim Polda Aceh Kombes Esa Permady mengatakan jenazah langsung dibawa ke Sigli. ”Ini langsung ke kampung istrinya karena semua persyaratan sudah selesai,” kata Esa yang turut hadir di RSUZA.
Sepeti diberitakan sebelumnya, Enal Tao, anggota jaringan teroris, tewas ditembak polisi dalam penggerebekan rumah di kawasan Cot Iri, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Senin 12 April. Enal telah lama masuk dalam Daftar Pencarian Orang yang dikeluarkan polisi karena keterlibatannya dalam sejumlah kasus teror di Poso dan Palu Sulawesi Tengah dan Aceh.
Dalam konferensi pers sebelumnya, polisi menyebutkan Enal pernah menampung Dulmatin (perakit bom Bali –red.) di Aceh. Menurut polisi, Enal bukan WNI dan tidak memiliki alamat yang jelas. Tidak diketahui pasti kapan ia menetap di Aceh namun Enal sempat menikah dengan wanita asal Aceh. Untuk memastikan jenazahnya, polisi juga menghadirkan mantan Kapolres Poso serta rekan Enal yang juga terlibat kasus mutilasi di Poso, Lilik Purnomo. Rabu sore Labfor Polri juga melakukan otopsi terhadap jenazah Enal Tao. []