BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Suhu politik memanas di Kabupaten Aceh Tengah. Massa yang marah atas pernyataan juru kampanye Partai Aceh, membakar atribut Partai Aceh di Takengon, ibukota Aceh Tengah, Selasa (18/3/2014) malam. Aksi kekerasan berlanjut pada Rabu (19/3/2014), setelah massa yang membawa atribut Partai Aceh berusaha menuntut balas.
Informasi yang dihimpun acehkita.com, sedikitnya 250 massa yang diduga simpatisan Partai Aceh dari Kabupaten Bener Meriah merangsek memasuki Kota Takengon. Massa berupaya mencari Tagore Abubakar, politikus yang menggagas pemekaran Aceh Leuser Antara.
“Sebelumnya massa Pak Tagore membakar mobil dan merusak Posko Partai Aceh,” kata Kepala Kepolisian Resort Aceh Tengah Ajun Komisaris Besar Polisi Artanto, Rabu (19/3/2014) malam.
Polisi sempat mencegah ratusan massa berkendaraan roda empat dan dua itu memasuki Takengon. Hal ini dilakukan agar kondisi keamanan tidak semakin memanas pascainsiden pengrusakan kantor dan pembakaran atribut Partai Aceh pada Selasa malam.
“Pada saat massa PA masuk ke Takengon, kita menghadang dengan melepaskan tembakan peringatan ke udara,” sebut Kapolres Artanto.
Namun, massa akhirnya berhasil memasuki Takengon. Menurut Kapolres, sejumlah orang membakar mobil dan posko pemenangan milik Tagore Abubakar, caleg DPR RI dari PDI Perjuangan.
Kapolres Artanto menyebutkan, polisi telah menangkap tiga orang yang diduga pelaku kerusuhan di Takengon. “Mereka sedang kita periksa, karena diduga pelaku pengrusakan mobil dan posko,” ujar Kapolres, sembari menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Sekedar informasi, kericuhan dipicu kampanye terbuka Partai Aceh di lapangan Kampung Asir-Asir Atas, Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah, Selasa (18/3/2014). Dalam kampanye itu, juru kampanye Partai Aceh, Said Muslim, berorasi yang menyinggung tokoh masyarakat penggagas Provinsi Aceh Leuser Antara.
Tak terima, pihak ALA meminta Partai Aceh meminta maaf. Namun, permintaan ini tidak diindahkan Partai Aceh, sehingga massa pendukung ALA, anggota Peta marah. Pada Selasa malam, mereka menyisir Kota Takengon dan menyita atribut Partai Aceh. Massa membakar atribut kampanye tersebut di depan kantor pemenangan Partai Aceh. []