BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Gubernur Aceh Irwandi Yusuf berang dengan pelayanan Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh yang belum mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Ia meminta pihak rumah sakit menghentikan ‘budaya’ pilih kasih dalam melayani masyarakat, khususnya pasien miskin.
“Saya tidak mau dengar lagi ada raja-raja dan ratu-ratu kecil di rumah sakit ini. Mulai sekarang tidak ada lagi orang ‘keramat’, yang lebih mulia dari yang lainnya,” kata Irwandi saat meresmikan RSUZA, Sabtu (23/1).
Menurutnya, RSUZA harus memberikan pelayanan kesehatan secara manusiawi kepada masyarakat, tanpa pilih bulu, sesuai dengan stándar rumah sakit itu yang kini bertaraf international.
Selama menjadi Gubernur, Irwandi sudah beberapakali melancarkan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah sakit bertype B ini. Dalam setiap aksinya, ia kerap menemukan buruknya pelayanan kesehatan. Seperti terjadi saat sidak bersama anggota Dewan pada tengah malam, Desember 2008, Irwandi menemukan banyak dokter yang seharusnya piket, tak bertugas. Saat itu, Irwandi sempat menelepon direktur RSUZA untuk menanyakan hal ini, celakanya telepon tak diangkat.
“Mulai tahun ini, pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Zainoel Abidin ini harus ada perubahan yang signifikan,” ujar Irwandi. “Jika tidak bisa, saya akan melakukan penindakan dengan kewenangan yang saya miliki.”
Menurutnya, tren orang Aceh berobat ke luar negeri selama ini terus meningkat, karena buruknya citra pelayanan rumah sakit di Aceh. “Tiap bulan ada ribuan yang berobat ke luar,” kata dia. Irwandi sendiri, selama menjabat sebagai gubernur sempat beberapa kali berobat di luar negeri.
Irwandi berjanji akan terus melakukan pembenahan-pembenahan di RSUZA, jika masih belum bisa memberi pelayanan. “Citra buruk yang selama ini harus bisa diubah, dengan memperbaiki pelayanan,” ujarnya.[]