Friday, April 19, 2024
spot_img

Isak Tangis Warnai Peringatan Tsunami

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Ribuan warga Banda Aceh dan Aceh Besar larut dalam zikir dan doa bersama untuk korban tsunami di sejumlah tempat, Sabtu (26/12). Rasa haru dan isak tangis mewarnai acara memperingati lima tahun tsunami itu.

Lokasi paling banyak dihadiri massa berdoa adalah di Kuburan massa Siron, Aceh Besar dam Ulee Lheue, Banda Aceh. Di sana, tak hanya muslim, puluhan umat Kristiani dan Budha juga mendoakan saudara mereka yang ikut jadi korban bencana akhir 2004.

Selain di kuburan massal, zikir bersama juga berlangsung di sejumlah masjid-masjid dan situs tsunami.

Misalnya di Lampulo, Banda Aceh.. Seratusan warga yang umumnya korban selamat dari bencana tsunami, bersamadiah di lokasi ‘boat’ yang bertengger di atas rumah. Sambil melantunkan asma Allah, mereka terisak-tersedu.

Saat tsunami tiba, hanya 1500 orang warga di sana selamat dari 6000 lebih penduduknya. Sekitar 59 diantaranya selamat karena sempat naik di Boat yang terdampar di atas rumah milik Habbasiah.

Tgk. Bustamam Juned, yang memimpin doa mengajak umat manusia untuk menjadikan musibah tsunami sebagai pelajaran berharga, untuk bertaubat.

“Meskipun dahsyat menurut kita, tapi bagi Allah, itu sangat kecil.. Akan ada bencana paling besar lagi sesuai Allah janjikan, yang di namakan kiamat besar,” kata dia.

Dia juga mengajak warga agar jangan terus larut dalam duka, dan harus tegar menghadapi hidup. “Kita yang selamat ini sebenarnya hanya diberi kesempatan oleh Allah untuk bertaubat kepadanya. Maka, jangan larut dengan duniawi,” ujarnya.

Di Punge Blang Cut, warga juga menggelar zikir dan dipimpin oleh Tgk. Ibnu Muda, pemuka agama dari Lamno, di Mesjid setempat. Dalam tausyiahnya, Ibnu juga mengajak umat manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Doa bersama ini digelar saban tahun, sejak tsunami melanda. Tapi, pada peringatan lima tahun tsunami ini, antusias warga berkurang disbanding tahun lalu.

Jika tahun-tahun sebelumnya aktivitas warga sempat lesu saat doa bersama berlangsung, hari ini justru tak ada beda dengan hari biasa.

Pantauan acehkita.com, sejumlah pertokoan dan pusat-pusat perbelanjaan di Banda Aceh, seperti di Peunayong dan Keudah, sejak pagi sudah ramai.

Hanya nelayan yang total menghentikan aktivitasnya, dan memarkirkan boat-boat mereka di dermaga, seperti terlihat di TPI Lampulo.

Imbauan Muspida Aceh untuk menaikkan bendera setengah tiang, juga banyak tak digubris warga, kecuali di kantor-kantor Pemerintah. Hanya beberapa rumah dan pertokoan yang tampak menaikkan bendera setengah tiang.[]

Previous article
Next article
Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU