Wednesday, April 17, 2024
spot_img

Isak Tangis Keluarga Pecah di Depan Jenazah Mursidi

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Isak tangis keluarga tak terbendung kala melihat jenazah Mursidi Ibrahim diangkat. Jasad Mursidi ditemukan warga yang sedang menggali tanah untuk dijadikan tempat septic tank (tangki kotoran). Jasad Mursidi ditemukan tidak lagi utuh. Jenazahnya hanya tinggal tulang belulang.

Agus Setyadi/ACEHKITA.COM

Mursidi merupakan salah satu korban ganasnya gelombang tsunami yang baru ditemukan. Gelombang yang menyapu Aceh delapan tahun silam itu belum hilang di ingatan. Saat gelombang itu terjadi, Mursidi lari bersama istri untuk menyelamatkan diri. Namun, di tengah jalan keduanya terpisah.

Pada saat tsunami terjadi, Mursidi lari dari arah Lampaseh menuju ke arah kota. Ia mengenakan celana orange dan baju warna biru bermotif garis-garis pada saat itu. Istrinya yang terpisah dengannya pada saat itu, ditemukan selamat. Mursidi merupakan anak ke sembilan dari sepuluh bersaudara. Sebelum tsunami melanda, ia bekerja di kantor Hak Asasi Manusia.

Jasad Mursidi pertama sekali ditemukan oleh Yuslizar, seorang penggali sumur. Yuslizar melihat kerangka Mursidi kala ia sedang menggali tanah untuk tempat septic tank. Kerangka Mursidi ditemukan tiga hari lalu. Namun baru pada hari Selasa (16/10) petugas mengangkatnya.

Meski tulang-tulang tubuh korban ditemukan, namun tengkorak korban tidak ditemukan. Menurut informasi, tengkorak korban sudah terlebih dahulu ditemukan oleh tukang saat membuat pagar rumah yang berjarak hanya sekitar 20 sentimeter dari tempat ditemukannya KTP, STNK dan tulang-tulang korban pada hari ini.

Di dalam lubang galian tersebut, Yuslizar juga menemukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) merah putih atas nama Mursidi Ibrahim yang sudah mulai memudar. Selain kartu tanda pengenal, di dalam lubang galian itu juga ditemukan Surat Tanda Nomor Kendaran (STNK). Tak hanya itu, celana korban warna orange dan baju biru bermotir garis-garis juga ditemukan masih utuh.

“Saya menemukan mayat tersebut hari Sabtu sekitar pukul 11.00 WIB saat saya sedang menggali septic tank. Setelah itu, saya langsung melapor ke warga,” kata Yuslizar, Senin(16/10).

Setalah melihat ada tulang beserta KTP, Yuslizar kemudian tidak lagi melanjutkan penggalian. Ia langsung melapor kepada warga sekitar. Kala itu, Yuslizar menggali septic tank bersama temannya yang bernama Basiron.

“Kami langsung melapor dan tidak lagi menggali septic tank. Jenazah itu ditemukan pada kedalaman sekitar 80 sentimeter,” pungkasnya.

Murliani Ibrahim, kakak kandung korban yang datang ke lokasi tidak kuasa menahan isak tangis. Murliani juga tak henti-hentinya melantunkan ayat suci Al-quran.

“Allah… Allah… Allah,” hanya kata-kata itulah yang keluar dari mulut Murliani ketika pertama melihat jenazah adik kandungnya sedang digali.

Ia kemudian duduk di samping jasad adiknya yang sedang digali sambil membacakan surat Yasin. Keluarga dan teman-teman korban yang datang ke lokasi juga tidak kuasa menahan air mata. “Kita ambil beko bisa, biar cepat,” tanya Murliani dengan mata berlinang.

Menurut Murliani, dulu mobil korban juga ditemukan tak jauh dari lokasi penemuan kerangka hari ini. Istri korban yang bernama Ida Yani kini tinggal di Sinabang. “Istrinya selamat karena terpisah dengan Mursidi,” jelasnya sambil terisak.

Pihak keluarga memastikan bahwa itu benar Mursidi setelah menelepon istri korban yang berada di Sinabang. Keluarga menelpon Ida Yani untuk memastikan pakaian yang dikenakan korban pada saat tsunami menerjang Aceh.

“Menurut Ida, korban mengenakan pakaian biru dan celana orange. Jadi ini benar adik kandung kami,” ungkapnya.

Kepala Dusun Pocut Meurah Insen, Kampung Mulia, Banda Aceh, Samsuddin, membenarkan Mursidi warga kampungnya. “Betul dia warga kami. Tapi ia asalnya di Lampaseh,” katanya

Menurut kepala dusun, Mursidi menjadi warga Kampung Mulia setelah menikahi Ida Yani. Sebelumnya Mursidi merupakan warga Lampaseh. “Terjadi tsunami tidak lama setelah mereka pesta,” ujarnya.

Setelah selesai digali semua, akhirnya tulang-tulang itu dibungkus dengan kain kafan. Jenazah Mursidi kemudian dibawa pulang kerumah Murliani di Lampulo. Rencananya, jenazah Mursidi akan dikebumikan di Lampaseh, Banda Aceh.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU