LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM — Rencana Fraksi Partai Aceh (PA) mengajukan hak angket terkait dicopotnya mantan Sekretaris Dewan DPRA Iskadar A. Gani mendapat tanggapan dari Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Ia mempersilakan pihak DPRA untuk mengajukan hak angket apabila tidak setuju dengan keputusannya itu.
“Silakan saja mengajukan hak angket. Menurut saya itu sama saja mereka ingin menelanjangi diri sendiri karena pencopotan itu tidak ada urusan dengan DPRA,” ujar Irwandi kepada wartawan setelah membuka seminar Malikussaleh: Past, Present, and Future di Lhokseumawe, Senin (11/7) siang.
Menurut Irwandi, pencopotan Sekretaris Dewan tidak ada kaitannya dengan konflik yang terjadi antara dirinya dengan DPRA terkait Qanun Pilkada. ”Rencana saya mengganti sekwan sudah lama karena setelah saya evaluasi kinerjanya kurang memuaskan. Sekwan kan saya yang menitipkan di DPRA jadi apa salahnya kalau saya berhentikan. Dia kan bawahan saya,” tambahnya.
Ketika ditanya terkait kenapa pencopotan Iskandar Gani dari sekretaris dewan tidak berkoordinasi dulu dengan DPRA, ia mengaku bahwa tidak ada aturan yang mengharuskan gubernur berkonsultasi dengan dewan apabila ingin memberhentikan sekretaris.
Lebih lanjut Irwandi mengingatkan, seharusnya DPRA mengerti tugas pokok dan fungsinya sehingga tidak terjadi kesalahan pengunaan wewenang. “Mereka harus pelajari lagi tugas dan kewajiban masing-masing. Tidak perlu mencaplok semua hal seperti sekarang. Lembaga DPRA itu kan bukan lembaga super dan orang-orang di dalamnya juga bukan orang-orang super,” tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya Fraksi partai Aceh di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) tidak terima dengan pemecatan Seketaris Dewan Iskadar A. Gani oleh Gubernur Irwandi Yusuf. Sebagai protes, mereka akan mengusulkan dewan mengunakan hak angket untuk mengusut kinerja gubernur Aceh itu. Selain soal pemecatan Iskandar juga ada beberapa masalah lain, seperti persoalan anggaran dan akuisi sekolah penerbangan. []