BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Irwandi Yusuf yang mencalonkan diri sebagai gubernur Aceh meminta kepada pihak kepolisian untuk mengungkap identitas kelompok yang melakukan teror terhadap kandidat peserta pemilihan 2012 ini.
Pembukaan identitas kepada publik ini, sebut Irwandi, perlu dilakukan untuk menghentikan gerak langkah para peneror. Ia menilai Kepala Polda Aceh Irjen Iskandar Hasan menutupi kasus tersebut.
“Ditakutkan (kalau dibuka) kelompok saya yang menjadi korban akan membalas,” kata Irwandi kepada wartawan usai penyampaian visi dan misi di DPR Aceh, Kamis (22/3).
Meski meminta polisi membuka identitas pelaku teror itu, Irwandi mengaku mengetahui kelompok yang melakukan teror terhadap kontestan pilkada, dengan membakar mobil dan melakukan penembakan. Namun ia tidak menyebutkan kelompok yang dimaksud.
“Kita sudah tahu siapa pelakunya. Kita tidak membalas,” ujarnya.
Untuk itu, Irwandi meminta kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Timur Pradopo untuk membuka identitas kelompok tersebut kepada publik.
Pekan lalu, Kepala Divisi Humas Polda Aceh Komisaris Besar Gustav Leo menyebutkan bahwa polisi akan mengekspos kasus teror yang terjadi selama ini seusai pelaksanaan pemilihan kepala daerah.
Polisi menangkap enam orang yang diduga merencanakan peledakan di kawasan pantai Barat Aceh. Hal ini disimpulkan polisi setelah menangkap tiga orang di Meunasah Lhok, Kecamatan Lhong, Aceh Besar, Sabtu (10/3) dinihari. Bersama mereka, ikut disita lima bom pipa berukuran 50 sentimeter dengan diameter 15 sentimeter. Pada saat bersamaan, polisi juga menangkap tiga orang warga di Aceh Utara. Polisi menyimpulkan, keenam warga yang ditangkap itu saling berkaitan.
Irwandi menyebutkan, jika polisi tidak segera mengungkap identitas pelaku, dikhawatirkan kekerasan menjelang pilkada akan semakin marak. “Jangan sembunyikan fakta. Kalau ditahan-tahan, tidak dibuka ke umum, pelaku akan merasa terlindungi dan mengulangi perbuatannya,” tambah Irwandi Yusuf.
“Sudah ada tersangka, sudah ditangkap, sudah jelas pengakuannya. Saya minta Kapolda (ia mengulangi hingga 3 kali kalimat ini –red.), agar berani mengungkapnya siapa dan ada apa,” pinta bekas gubernur Aceh itu. []