BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Komisi Independen Pemilihan Aceh mulai hari ini membuka keran pendaftaran calon kepala daerah yang akan bertarung pada pilkada 2017. Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah menjadi pasangan pertama yang mendaftar sebagai kandidat.
Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah diusung oleh koalisi partai, yaitu Partai Demokrat, Partai Nasional Aceh, Partai Damai Aceh, Partai Kebangkitan Bangsa, dan PDI Perjuangan. Untuk mengusung calon, partai harus menguasai 15 persen suara atau minimal 13 kursi di Parlemen Aceh. Kecuali PDI Perjuangan, tiga partai koalisi yang mengusung Irwandi-Nova menguasai 13 kursi di DPR Aceh.
Pasangan Irwandi-Nova datang mengenakan stelan putih-hitam. Mereka diantar ratusan pendukungnya sekitar pukul 9.30 WIB. Terlihat pula anggota DPR RI dari Partai Demokrat Rifky Harsa, pengurus DPP Partai Demokrat Rachland Nasidik, Ketua PDIP Aceh Karimun Usman, Ketua PNA Mukhsalmina, Ketua PDA Teungku Muhibussabri, petinggi PKB, serta mantan Walikota dan Wakil Walikota Sabang Munawar Liza Zainal dan Islamuddin.
Irwandi menjadi calon pertama yang mendaftar sebagai kandidat gubernur. Pada pukul 11.00 WIB, giliran pasangan Zaini Abdullah-Nasaruddin yang mendatangi KIP Aceh.
Diantar ratusan pendukungnya, Zaini dan Nasaruddin kompak mengenakan baju hitam. Mantan Ketua DPRA Hasbi Abdullah terlihat mengantar Zaini Abdullah. Kepada komisioner KIP Aceh, kandidat petahana ini menyerahkan berkas administrasi.
Calon perseorangan diharuskan menyerahkan dukungan KTP sebanyak 3 persen dari jumlah penduduk atau 153.045 lembar salinan KTP.
Kepada para kandidat yang mendaftar, Ketua KIP Aceh Ridwan Hadi menyatakan bahwa pendaftaran mereka sudah sah karena dilakukan pada waktu yang telah ditentukan.
Untuk selanjutnya, KIP Aceh akan memverifikasi persyaratan pencalonan dan calon. “Pada tanggal 24 dan 25 September, calon akan melakukan uji kesehatan di Rumah Sakit Zainoel Abidin dan tes mampu baca Alquran pada 28 September,” ujar Ridwan Hadi.
Baik Irwandi dan Zaini berharap agar pilkada Aceh berlangsung damai, lancar, dan bebas dari tindak intimidasi.
“Biarlah rakyat Aceh yang menentukan pilihannya secara demokratis, jujur, dan adil terhadap putra-putra terbaik Aceh, dengan demikian pesta demokrasi akan lebih berkualitas,” ujar Irwandi.
“Kekuasaan yang diperebutkan tanpa mengenal batas dan tanpa menaruh rasa hormat pada lawan, hanya akan menjadi kemenangan yang hina dan tidak mendatangkan kebaikan,” tambah Zaini. []