Radzie/ACEHKITA.COM

BAYEUN | ACEHKITA.COM — Sebanyak 433 imigran Rohingya dan Bangladesh menempati penampungan sementara di bekas pabrik kertas di Desa Bayeun, Kecamatan Ranto Seulamat, Aceh Timur. Pada hari pertama di sana, imigran mendatangi posko kesehatan dan mengeluhkan pelbagai penyakit yang dideritanya.

Pantauan acehkita.com, puluhan imigran mendatangi tenda posko kesehatan. Mereka menyampaikan keluhan sakit perut, nyeri, tegang otot, hingga diare.

Paramedis terpaksa merujuk 17 orang ke Puskesmas Ranto Seulamat untuk perawatan lebih lanjut. Hingga pukul 16.00 WIB, masih enam imigran dirawat di Puskesmas. Sedangkan 11 lainnya sudah dipulangkan, termasuk empat balita.

Ika Sukmawati, salah seorang paramedis, menyebutkan, para imigran mengeluhkan penyakit gastriti (lambung), diare, anemi (kekurangan gizi), anak-anak kekurangan gizi, tegang otot, dehidrasi, dan kwasiofor (gizi buruk).

“Kondisinya mungkin karena mereka lama tidak mendapat asupan makanan yang cukup selama di kapal,” kata Ika kepada acehkita.com, Kamis (21/5/2015).

Seorang balita berusia dua tahun juga terlihat dipasangi infus sejak Kamis pagi. Ia tiba-tiba lemas. Kakinya tiba-tiba tidak bisa digerakkan, setelah bermain-main bersama anak seusianya di kamp.

Posko Bayeun menampung 433 imigran, 43 orang di antaranya berasal dari Bangladesh. Di sini juga terdapat 70 anak-anak dan 70 orang perempuan.

Fasilitas Posko Bayeun masih terlihat kurang, terutama MCK dan air bersih. Hingga siang tadi, dapur umum belum berfungsi. []

FG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.