BIREUEN — Bus rombongan mengantar pengantin perempuan (dara baro) mengalami kecelakaan maut di Simpang Empat Balai Penyuluhan Pertanian Plimbang, Ahad (5/4/2015). Empat penumpang rombongan pengantin meninggal dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka.
REDAKSI: Berita ini dilengkapi dengan video dari lokasi kejadian kecelakaan. Courtesy acehvideo.tv.
Insiden tabrakan maut itu berawal ketika bus Cenderawasih yang digunakan rombongan pengantin datang dari arah Bireuen. Mereka hendak menuju Jangka Buya di Pidie Jaya. Sesampai di Simpang Empat Desa Alue Chueng, bus berusaha menyalip sebuah dump truk.
Tak dinyana, dari arah berlawanan (Banda Aceh) muncul sebuah truk tronton sarat muatan. Kedua kendaraan itu tak sempat mengelak, sehingga bertubrukan. Cenderawasih terjungkal. Bus ini kemudian ditabrak dumptruck dari arah belakang.
Bus rombongan antar pengantin mengalami kerusakan hebat. Malah, atap bus terkelupas: karena mengalami tabrakan beruntun.
Seperti dilaporkan acehvideo.tv, salah seorang penumpang bus, Muhammad, menyatakan, sopir bus yang ditumpanginya tidak melihat truk tronton yang datang dari arah berlawanan. Pasalnya, jalan lintas Banda Aceh-Medan itu diselimuti asap tebal yang bersumber dari pembakaran jerami di persawahan sekitar lokasi kejadian.
Menurut Muhammad, bus Cenderawasih mengakut sekitar 40 orang. Mereka terlempar dari dalam bus. Naas, empat di antara mereka meninggal, yaitu Mutia Hayati (40), Krisdian Diva (3,5), keduanya warga Desa Alue Bayeu Utang, Kecamatan Jangka, Karmadi (25), warga Desa Alue Kuta, Kecamatan Jangka, Bireuen dan Nuryani Sulaiman (35) warga Blang Tarakan, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.
Sebanyak 28 penumpang bus cenderawasih dan sopir dua truk mengalami luka berat dan ringan.
(Sebelumnya, berdasarkan informasi dari Kepala Sat Lantas Polres Bireuen AKP Thomas Nurwanto, acehkita.com menulis lima mengalami luka berat dan sejumlah lainnya mengalami luka ringan).
Baca: Bus Cenderawasih Kontra Tronton, 4 Meninggal
Para penumpang luka berat dan ringan mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum dr Fauziah dan RS Sakinah Bireuen. Sedangkan empat korban meninggal sudah dipulangkan ke rumah duka. []