Thursday, March 28, 2024
spot_img

Ini Era Guardiola

BARCELONA-Kecemerlangan Barcelona berkat polesan pelatih muda Pep Guardiola kini membuat para suporter menatap prospek paling cerah dalam keberadaan 110 tahun klub Catalunya itu.

Barcelona masih memimpin klasemen La Liga meski tengah diancam Real Madrid dengan tautan jarak empat poin. Los Azulgrana juga akan bermain di final Piala Raja dengan melawan Athletic Bilbao dan menjadi satu-satunya tim Inggris di semifinal Liga Champions.

Di semifinal partai Eropa itu, Barcelona akan menantang Chelsea dan jika lolos ke final di kota Roma akan bertemu Manchester United atau Arsenal. Musim lalu, Barcelona kalah 0-1 dari MU. Namun kinerja Guardiola tetap menjanjikan sesuatu yang sangat mengagumkan.

“Kami tak punya keraguan sedikit pun. Berkat polesan Guardiola, tim memainkan gaya yang tidak dimiliki tim lain di dunia. Satu-satunya yang dibutuhkan tim ini adalah mahkota juara,” ujar suporter berusia 65 tahun, Cipriano, saat menyaksikan kepergian Guardiola dengan mobil Range Rover berwarna putih dari markas latihan tim.

Bahkan menurut Cipriano, pelatih berusia 38 tahun itu akan mampu melewati raihan tim impian John Cruyff ketika menjuarai Piala Eropa pada tahun 1992 di mana Guardiola adalah salah satu pilar lini tengahnya.

Guardiola adalah mantan kapten Barca dan sudah membela klub sejak masih remaja. Bersama Cruyff, Guardiola memenangi pula empat trofi La Liga secara beruntun dalam kurun 1991-1994.

Di dalam tim impian kala itu, Guardiola bermain bersama striker Hristo Stoichkov (Bulgaria), gelandang Michael Laudrup (Denmark) dan bek tengah Ronald Koeman (Belanda). Para pilar ini diyakini suporter melakukan reinkarnasi pada diri Lionel Messi, Samuel Etoo, Thiery Henry serta dua gelandang pekerja keras Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.

Kerjasama kelima pilar tersebut menjadi dapur gemilang musim ini, termasuk mencetak 136 gol dalam 51 pertandingan di seluruh ajang.

Namun Luis Martin, seorang wartawan sepakbola dari koran El Pais yang sudah meliput Barca sejak tahun 1988, mengatakan pasukan Guardiola belum bisa disejajarkan dengan tim Cruyff jika belum membuktikan diri dengan trofi juara.

“Untuk sementara mereka belum memenangi apapun. Namun benar, mereka lebih solid ketimbang Tim Impian dan lebih bergairah karena selalu ingin menang,” katanya.

Tapi Martin percaya Guardiola tak akan dipecat kendati gagal meraih trofi di musim ini — sebuah hal yang sering membuat pelatih kehilangan jabatan di La Liga.

“Barca harus bermain dengan tegas, menarik, dan menyerang. Barca harus menjadi juara dengan meyakinkan. Tapi untungnya, Barca berbeda dengan klub lain karena selalu sabar terhadap pelatihnya,” pungkasnya. [reuters]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU