Friday, April 26, 2024
spot_img

Inggris Keluar dari Uni Eropa

LONDON — Inggris Raya akhirnya menyatakan keluar dari keanggotaan Uni Eropa. Keputusan itu terjadi setelah hasil referendum Brexit dimenangkan kubu “meninggalkan” Uni Eropa.

Kamis kemarin, Inggris menyelenggarakan referendum dengan opsi meninggalkan atau tetap bersama Uni Eropa. Komisi Pemilihan mengumumkan hasil telah diperoleh dari 382 tempat pemungutan suara pada Jumat pagi. Hasilnya, sebanyak 17,410,742 atau 51,9 persen rakyat memilih Inggris keluar (leave) Uni Eropa. Sedangkan 48,1 persen (16,141,241) menyatakan tetap (remain). Namun, pemilih di Skotlandia memilih tetap berada dalam blok Uni Eropa.

Hasil ini disambut suka cita rakyat Inggris. “Berani bermimpi bahwa fajar telah menyingsing pada kemerdekaan Inggris,” kata Nigel Farage, pemimpin Independence Party, seperti dikutip dari Reuters. “Ini akan menjadi kemenangan yang nyata bagi rakyat biasa, kemenangan bagi seluruh rakyat..”

Hasil berbeda diperoleh di Skotlandia. Sebanyak 62 persen pemilih menyatakan tetap bersama Uni Eropa dan menuntut agar segera dilaksanakan referendum baru untuk memilih apakah Skotlandia tetap bersama atau merdeka dari Inggris. Pada 2014 lalu, hasil referendum memilih Skotlandia bergabung dengan Inggris.

“Ini menjadi jelas bahwa rakyat Skotlandia melihat masa depan mereka bersama Uni Eropa,” kata Menteri Utama Skotlandia Nicola Sturgeon.

Hasil referendum Brexit ini mengguncang dunia keuangan Inggris. Nilai mata uang Pound sterling anjlok terhadap nilai tukar dolar dalam 30 tahun terakhir ini.

Kemenangan kubu “meninggalkan” Uni Eropa membuat posisi Perdana Menteri David Cameron terancam. Sejak 1993, Cameron merupakan inisiator yang menyerukan referendum digelar dan yakin bahwa rakyat Inggris akan tetap bersama Uni Eropa.

Nigel Farage meminta David Cameron menanggalkan jabatan Perdana Menteri “sesegera mungkin”.

Menteri Luar Negeri Philip Hammond menyebutkan bahwa David Cameron akan tetap berada pada jabatannya. Namun “apa yang dibutuhkan rakyat sekarang ini adalah rasa kontinuitas dan stabilitas.” []

REUTERS | NEW YORK TIMES

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU