Friday, March 29, 2024
spot_img

Imigran Sri Lanka dan Rohingya Kabur

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Lima imigran asal Sri Lanka melarikan diri dari kamp penampungan di Lembaga Pemasyarakatan Meulaboh, Aceh Barat, Senin malam. Sementara empat imigran beretnis Rohingya yang ditampung di kompleks kantor Kecamatan Idi Rayeuek, Aceh Timur, juga kabur dari kamp.

Kelima imigran Sri Lanka kabur dari kamp penampungan setelah mengelabui para penjaga kamp. Kepada penjaga, mereka meminta izin untuk berbelanja di kios di luar pekarangan LP. Saat itulah, mereka menumpang becak menuju Kota Meulaboh. Dari Meulaboh, mereka naik angkutan umum menuju Medan, Sumatera Utara.

Baru pada Selasa (16/6) malam, kelima imigran ditangkap pihak kepolisian di Pancur Batu, Sumatera Utara. “Saya sudah mengirimkan anggota saya untuk menjemput mereka, mereka melarikan diri karena selama di LP mereka tidak ditahan dalam sel,” kata Kapolres Aceh Barat, AKBP Linggo Widjanarko, Rabu (17/6).

Sejak Rabu (20/5) lalu, sebanyak 55 imigran Sri Lanka yang terdampar di perairan Babah Lueng, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Klas II Meulaboh, Aceh Barat. Sebelumnya, mereka ditampung di gudang KUD Alue Bili. Pihak Imigrasi menyebutkan status mereka bukan tahanan kendati ditampung di LP.

Pengamanan selama berada di penampungan LP longgar. Polisi hanya menempatkan dua personel intelijen untuk mengawasi para imigran. Kapolres Linggo menyebutkan, pihaknya akan memperketat pengamanan bagi imigran yang terdampar di Aceh pada 15 Mei lalu itu. Kata dia, tanggung jawab pengamanan imigran tersebut berada pada Departemen Luar Negeri.

“Kita akan menambahkan intel di sekitar LP, yang pastinya pengamanan seluruhnya tanggung jawab Deplu,” katanya.

Sementara itu, empat dari 197 imigran asal Rohingya yang selama ini ditampung di Kecamatan Idi Rayeuek, Aceh Timur, juga melarikan diri. Akhir Mei lalu, Rahmatullah, 38 tahun, dan sepupunya, Rosi Tamot, 25 tahun, kabur dari kamp penampungan Idi Rayeuk, menjelang pelaksanaan shalat subuh. Pada Minggu (14/6), giliran Robi dan M. Amin melarikan diri dari kamp. Hingga kini mereka belum ditemukan.

Kapolres Aceh Timur AKBP Ridwan Usman mengatakan, kaburnya empat imigran Rohingya karena penjagaan kamp tidak ketat. Apalagi warga Idi Rayeuek sering membawa para imigran ke rumah untuk sekadar memberi makanan. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU