BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Dinas Syariat Islam Aceh meminta kepada seluruh imam meunasah gampong se-Aceh untuk memposisikan diri sebagai tokoh pembangunan spiritual dalam penegakan syariat Islam di wilayah masing-masing.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Syariat Aceh, Prof Rusjdi Ali Muhammad, yang diwakili Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Dinas Syariat Islam Aceh, Zuhri, saat membuka pelatihan bagi imam menasah di Wisma Daka, Lampriet, Banda Aceh, Selasa (17/4).
“Imam meunasah memiliki peran kunci dalam melaksanakan penerapan syariat Islam di gampong-gampong, di samping sebagai tokoh agama juga sebagai tokoh masyarakat tentunya sangat menentukan kiprah syariat Islam yang sebenarnya,” sebutnya di depan 80 imam meunasah dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh.
Menurutnya, sukses sebuah pembangunan bukanlah ditinjau pada fisik semata, namun harus diikutsertakan pembangunan spiritual keagamaan yang mendalam.“Karena itulah sangat penting dilakukan pemantapan manajemen bagi imam meunasah agar penerapan syariat Islam bisa benar-benar sesuai keinginan masyarakat Aceh.”
Dinas Syariat Islam, sebut Zuhri, sebagai lembaga kontrol pelaksanaan syariat Islam Aceh tentu merasa terpanggil untuk terus membantu secara maksimal pembinaan imam meunasah agar tokoh idola masyarakat tersebut bisa meneruskan pelaksanaan syariat Islam di gampong-gampong.
“Peran penting inilah yang menjadi acuan kami untuk terus membina para teungku imam meunasah untuk memperbaiki manajemen dalam rangka penegakan syariat Islam di tanah Serambi Mekkah ini,” ujarnya.
“Setelah pelatihan ini diharapkan sedapat mungkin memfungsikan meunasah sebagai sentral pembangunan spiritual dalam upaya penerapan syariat Islam secara kaffah di gampong masing-masing,” pinta Zuhri.
Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan, Ridwan Djohan, menambahkan, dalam empat tahun terakhir ini Dinas Syariat Islam Aceh melaksanakan kegiatan pemantapan manajemen bagi imam meunasah dengan tujuan agar meunasah bisa difungsikan sebagai tempat penyiaran syiar Islam dan pusat reintergrasi ummat.
Untuk tahun ini, dia menjelaskan, jumlah angkatan yang mengikuti pelatihan sebanyak lima angkatan dengan jumlah peserta 200 orang se-Aceh. “Dan pada gelombang ini yang digelar sejak 16 hingga 27 April mendatang, diikuti sebanyak 80 perserta dari kabupaten/kota,” ujarnya.
Sejak tahun 2007 hingga sekarang, sebut Ridwan, Dinas Syariat Islam Aceh sudah melatih 1.680 teungku imam meunasah. []