Saturday, April 20, 2024
spot_img

IKAT Aceh Tutup Daurah Tajwid yang Diikuti 69 Peserta dari Sejumlah Daerah

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Pelatihan Daurah Tajwid Al-Qur’an bertaraf nasional yang diadakan Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh selama lima hari di Gedung P3KHAN LAN-RI Aceh, resmi ditutup pada Selasa (28/12/2021).

Selama lima hari, 24-28 Desember 2021, peserta pelatihan daurah tajwid diperkenalkan materi ilmu tajwid dan penjelasan Matan Jazariah dan Matan Tawassuth Munfashil, kitab yang membahas tentang materi ilmu tajwid Al-Qur’an.

Peserta daurah tajwid dibimbing langsung oleh Ustaz Arief Wardani, ahli qiraat Al-Qur’an nasional lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, yang merupakan pemegang sanad qiraat ‘asyarah kubra dan syadz, serta penyusun matan ilmu tajwid dan qiraat Al-Qur’an.

“Para peserta daurah kali ini sangat antusias. Banyak pertanyaan haus ilmu, pertanyaan penuh semangat, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang tajam. Saya berharap semangat ini, semangat belajar Al-Qur’an ini tidak berhenti dalam lima hari ini, tapi terus bisa dilanjutkan, kerena menikmati belajar Al-Qur’an tak pernah ada habisnya. Setiap ada pengajian dan pelatihan Al-Qur’an,” ujar Arief.

Ia menekankan bahwa ilmu Al-Qur’an sangat luas dan masih perlu dipelajari. Beliau menyebut bahwa ilmu yang disampaikan masih terbatas apalagi mengingat waktu yang sangat terbatas.

“Jangan lupa bahwa tidak ada jaminan orang yang belajar adalah orang yang baik. Sangat tidak baik merasa diri sudah baik. Mari terus belajar apa pun dan mengamalkannya. Kita tidak tahu dari mata air mana akan menyelamatkan kita nanti di akhirat,” sebut Arief.

Ketua IKAT Aceh, Ustaz Muhammad Fadhillah, berharap pelatihan daurah tajwid ini dapat memberikan pengalaman yang baik bagi semua peserta, sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya, keluarga, dan orang-orang di sekitar, dalam membaca Al-Qur’an yang lebih baik.

“Saya meminta Ustaz Arief agar dapat memberi waktu kembali kepada IKAT sehingga kita dapat memperoleh manfaaat dalam belajar ilmu Al-Qur’an dari beliau,” kata Fadhillah.

Ia menekankan bahwa ilmu tajwid sangat penting dalam membaca Al-Qur’an yang diturunkan dalam bahasa Arab, di mana jika kita salah mengucapkannya dapat mengandung makna yang berbeda.

Selama pelatihan daurah tajwid, khususnya pada hari terakhir, para peserta diperkenankan menyetor langsung Matan Jazariah dan Matan Tawassuth Munfashil di hadapan Ustaz Arief Wardani. Para peserta yang sudah menyetor hafalan matan kedua kitab tersebut akan diberikan ijazah sanad dari Ustaz Arief Wardani.

Peserta daurah tajwid ini berasal dari berbagai latar belakang dan berbagai daerah di Aceh, seperti Sabang, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Barat Daya, Kutacane, dan bahkan satu keluarga datang khusus dari Medan.

“Peserta semuanya berjumlah 69 orang, bahkan ada satu peserta yang berasal dari Medan. Beliau ini peserta tetap setiap pelatihan tahsin dan tajwid Al-Qur’an yang diselenggarakan oleh IKAT Aceh. Ada juga ibu Hafsah Mahmud yang datang langsung dari Lhokseumawe. Beliau sudah berusia 76 tahun tapi sangat bersemangat belajar Al-Qur’an,” kata panitia daurah, Ustazah Nurmarini.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, satu keluarga datang khusus dari Medan untuk mengikuti Daurah Tajwid Nasional Bersama Ustaz Arief Wardani. “Ada keluarga ibu Mardhiati yang juga sangat antusias. Beliau datang khusus dari Medan bersama satu keluarga,” ujarnya. [ril]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU