Saturday, April 20, 2024
spot_img

Ie Bu Peudah, Sajian Berkhasiat di Bulan Ramadan

SIANG itu, Mulyadi sibuk memasak di dapur khusus meunasah di Desa Bueng Bak Jok, Kecamatan Kutabaro, Aceh Besar. Dibantu dua temannya, ia terus mengaduk tanpa henti bahan-bahan yang telah dimasukkan ke dalam sebuah belanga besar berdiameter sekitar satu meter dan kedalaman setengahnya.

Agus Setyadi/ACEHKITA.COM
Agus Setyadi/ACEHKITA.COM
“Ini harus diaduk terus agar tidak menjadi kerak,” kata Mulyadi kepada acehkita.com, Rabu (17/7/2013). Api pada belanga besar itu terus menyala. Sesekali, Mulyadi mengontrol api agar tetap normal.

Mereka sedang menyiapkan menu khusus buka puasa. Ie bu peudah, namanya. Ini merupakan bubur mirip kanji rumbi dan berwarna cokelat muda. Memasak ie bu peudah pada bulan Ramadan sudah menjadi tradisi turun temurun bagi warga Bueng Bak Jok.

Untuk memasak ie bu peudah, mereka butuh waktu sekitar dua hingga tiga jam agar bubur itu siap untuk disantap sebagai menu khas buka puasa. Biasanya, warga gampong ini mulai mengolah bahan dan memasak sejak pukul 14.00 WIB.

“Yang memasak ini ada kelompok tersendiri. Saban hari, pemuda gampong kena giliran masak,” jelasnya.

Bahan utama masakan ie bu peudah adalah beras. Sebagian beras ditumbuk kemudian dimasukkan ke dalam belanga bersama kunyit dan lada. Sebagian lainnya dimasukkan begitu saja ke dalam belanga. Bahan lain untuk membuat ie bu peudah yaitu kelapa. Kelapa ini ada yang diparut dan ada juga yang dipotong-potong berukuran kecil.

Tak hanya itu, untuk memasak ie bu peudah ini juga ada 44 macam dedaunan yang dimasukkan bersama beras dan kelapa. Dedaunan yang dipercaya dapat menambah kenikmatan masakan itu mereka dapatkan dari pegunungan dan perkebunan warga. Biasanya, mereka mencari dedaunan yang diyakini mengandung sejuta khasiat itu sepuluh hari menjelang bulan suci Ramadan.

“Salah satu khasiatnya adalah bisa menyembuhkan gatal-gatal di kulit. Selain itu, anak-anak yang rutin makan ie bu peudah ini selama sebulan, berat badannya pasti akan naik,” ungkap Mulyadi.

Sebelum dimasukkan ke masakan, daun-daun itu terlebih dahulu dijemur dan kemudian digiling. Mereka juga memisahkan dedaunan yang boleh digunakan dengan yang tidak.

“Yang tidak boleh digunakan itu yang pahit-pahit. Biasanya ada orang tua kampung yang memilih mana yang boleh dan mana yang tidak,” kata Geuchik Desa Bueng Bak Jok, Kecamatan Kutabaro, Aceh Besar, Sayed Mukhtar.

Namun, Mukhtar tidak ingat persis daun-daun yang digunakan untuk ie bu peudah. Hanya dua yang ia sebutkan seperti daun itahe, dan daun salam. Menurutnya, dedaunan itu sangat mudah didapat di pegunungan dan perkebunan warga.

Rasa ie bu peudah hampir sama dengan kanji-kanji lain. Namun yang membedakan dengan kanji lain adalah ada sedikit rasa pedas. Hal itu disebabkan karena rempah-rempah dari dedaunan itu dicampur lada, kunyit dan jahe sesaat sebelum dimasak.

“Sehingga orang yang minum ini segar,” jelas Mukhtar.

Agus Setyadi/ACEHKITA.COM
Agus Setyadi/ACEHKITA.COM

AZAN salat Asar baru saja berkumandang. Sejumlah anak-anak sudah menunggu tak jauh dari tempat ie bu peudah itu dimasak. Sambil memegang wadah di tangan, mereka sesekali mendekat ke tempat masak.

“Sebentar lagi ini sudah siap. Abis salat asar baru kita bagi,” jelas Mulyadi kepada anak-anak itu.

Begitu salat Asar usai, tempat masak itu langsung diserbu anak-anak dan orang dewasa. Di tangan mereka telah siap wadah untuk mengambil ie bu peudah. Bahkan, di antara mereka ada yang membawakan kantong plastik untuk mengambil ie bu peudah. Warga yang mengambil ie bu peudah ini tak hanya berasal dari Desa Bueng Bak Jok, tapi juga dari desa-desa tetangga.

Ie bu peudah yang telah dibagikan itu kemudian dibawa pulang untuk menu berbuka di rumah. Sebagian lainnya untuk menu buka puasa bersama di meunasah.

“Beginilah cara kami melestarikan peninggalan nenek moyang kami,” kata Sayed Mukhtar. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU