BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Partai Golkar termasuk pihak paling ngotot dalam membentuk Pansus Angket Bank Century. Berbagai pihak menilai, sikap ini tak lepas dari hasrat politik kader partai itu, yang ingin menggeser Boediono dan Sri Mulyani di jajaran Pemerintahan SBY. Namun, Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar, membantah tudingan itu.
“Golkar bukan pengkhianat koalisi,” kata Ical, sapaan Aburizal, usai melantik Pengurus DPD Partai Golkar Aceh periode 2009-2015, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (16/1).
Kasus dana talangan Century yang mencapai Rp6,7 milyar, dinilai melibatkan sejumlah orang dekat partai berkuasa dan pejabat penting di jajaran Pemerintahan SBY.
Golkar dituding berkhianat, karena sebelumnya telah menyatakan dukungan koalisinya terhadap Pemerintahan SBY-Boediono, meski Golkar kalah dari pasangan diusung oleh Partai Demokrat ini, dalam Pemilu Presiden 2009 lalu.
Namun, saat kasus Century mencuat, Golkar yang sudah menyatakan komit bersahabat dengan Pemerintah SBY, tiba-tiba ‘beringas’ mengritik pemerintah dan mendukung pembentukan Pansus Century. Padahal, ide pertama muncul adalah dari PDI Perjuangan, yang notabenenya berseberangan dengan Pemerintahan SBY.
Menurut Ical, sikap Golkar itu bukan pengkhianatan, tapi ingin mengingatkan pemerintah dan menegakkan kebenaran. “Sahabat yang baik adalah yang mau menegur sahabatnya jika berbuat kesalahan,” katanya berkias.
Golkar, kata dia, akan terus mengkritik pemerintah jika tak mampu menyelesaikan persoalan bangsa, seperti memberantas kemiskinan, mengurungi pengangguran yang mencapai 8,7 juta orang dan lainnya.
“Partai Golkar tidak hanya ingin merebut kekuasaan saja, tapi lebih dari itu.”
Pengukungan pengurus Golkar Aceh ditandai dengan penyerahan pataka oleh Aburizal kepada Ketua DPD Golkar Aceh, Sulaiman Abda.
Pengurus Golkar Aceh kali ini tak hanya diisi oleh politisi semata. Tapi juga masuk beberapa aktivis LSM yang selama ini sering berunjukrasa di jalanan mengritik Pemerintah, bahkan wartawan yang kini masih aktif bekerja di media. []