TANGSE | ACEHKITA.COM – Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pidie M. Amin Affan mengakui bahwa pegunungan Tangse dan Geumpang menjadi sasaran empuk para pembalak liar untuk membabat hutan di sana. Selain kedua daerah yang berada di selatan Sigli itu, para pembalak liar juga mengincar kayu di Kecamatan Muara Tiga.
Amin Affan menyebutkan, Dinas Kehutanan telah mengerahkan polisi hutan untuk mengamankan hutan di Pidie yang luasnya mencapai 134.328 hektar (terdiri atas hutan produksi seluas 73.242 hektar dan hutan lindung 61.086 hektar).
Para penebang hutan yang beraksi di Tangse biasanya langsung mengolah kayu di lokasi penebangan, sehingga mudah diangkut ke kawasan Keumala atau Sigli. Kayu itu diangkut dengan becak melalui jalur perkampungan. Biasanya, rute yang dilewati kawasan Cot Seutui-Pulo Baro (di Kecamatan Keumala), hingga mencapai Kecamatan Sakti. Atau juga melalui jalan Desa Meunasah Ugadeng-Jijiem-Cot Nuran-Pulo Pante (Kecamatan Keumala) hingga melewati Desa Kandang dan Barieh (Kecamatan Sakti).
Dinas Kehutanan dan Perkebunan telah melatih 110 personel Pengamanan Hutan (Pamhut) dan 14 Polisi Hutan untuk mencegah maraknya aksi pembalakan liar. []